
Waxing Miss V, Yes or No?
Brazilian wax adalah cara populer membersihkan rambut pubis dan memastikan bikini line rapi. Hasilnya bakalan bikin cewek lebih pede. Tapi amankah dari sisi kesehatan?
Bukan cuma ‘merusak pemandangan’, rambut pubis yang lebat juga bikin daerah Miss terasa lembap dan gak nyaman. Ini adalah alasan perempuan berupaya menghilangkan rambut pubis, dan salah satu cara yang populer adalah dengan waxing. Tepatkah cara ini?
Waspada infeksi bakteri!
Cara merapikan rambut pubis dengan waxing terkategori sangat diminati, namun banyak dokter yang tidak menyarankannya karena daerah genital terkategori sangat sensitif. Terlebih lagi diketahui banyak kasus infeksi bakteri yang terjadi. Ciri infeksi tersebut adalah, setelah melakukan waxing, seseorang mengalami demam tinggi dan nyeri di bagian pangkal paha, atau kaki bagian atas.
Fungsi Rambut Pubis
Berdasarkan penjelasan para ahli kulit, rambut pubis punya fungsi penting melindungi kulit organ genital yang sensitif, juga melindungi selaput lendir yang ada di sekitar organ genital. Melakukan waxing di daerah itu otomatis berarti melenyapkan perlindungan yang miliki. Waxing juga bisa menyebabkan lapisan dermis (lapisan kulit paling atas) mengelupas dan membuat kulit di area genital teriritasi sehingga menjadi ’gerbang’ masuknya bakteri ke dalam tubuh. Bakteri yang masuk ke aliran darah selanjutnya bisa nyebar kemana-mana, mengganggu fungsi organ-organ tubuh, dan membahayakan keselamatan jiwa kita!
Boleh tapi hati-hati
Anda masih ingin mencoba waxing? Hal ini masih dapat dilakukan dengan beberapa catatan;
- Pilih klinik atau salon terpercaya yang punya lisensi dari institusi kesehatan setempat. Biayanya relatif lebih mahal, yang penting aman.
- Perhatikan kebersihan klinik dan higinitas proses waxing. Pastikan petugas mensterilkan tangan dan peralatannya sebelum proses dimulai. Lebih baik pilih metode sugaring (waxing dengan bahan dasar gula, bukan lilin). Meski tekniknya mirip, sugaring lebih lembut, tidak terlalu sakit, dan lebih ramah pada kulit ketimbang waxing biasa.
- Jika Anda memiliki salah satu dari gangguan kronis ini; diabetes, gangguan ginjal kronis, sakit liver, alergi, atau mengalami masalah kulit seperti eksim dan psoriasis, sebaiknya tidak melakukan waxing.
- Amati perubahan setelah waxing. Kalo muncul gatal-gatal, nyeri, ruam merah, bengkak, atau demam, cepat pergi ke dokter.
Photo by The Creative Exchange on Unsplash
- Topik Lainnya
- Kesehatan Vagina
- Waxing
- Rambut Pubis