Vitamin D Baik untuk Usia 50 Tahun

Vitamin D Baik untuk Usia 50 Tahun

2 menit baca

Vitamin D adalah suplemen populer untuk dikonsumsi oleh segala usia. Inilah yang akan Anda alami jika mengonsumsinya saat berusia di atas 50 tahun.

Seiring bertambahnya usia, risiko untuk menderita osteoporosis, kanker, dan hipertensi juga meningkat. Saat Anda berusia 50 tahun, tubuh akan terasa sangat berbeda dari usia 20 tahun. Dengan mengonsumsi suplemen tertentu, Anda dapat menikmati beberapa efek mengejutkan begitu mencapai usia tertentu.

Informasi manfaat vitamin D semakin meningkat selama pandemi. Sekarang, vitamin D menjadi suplemen umum kedua yang dikonsumsi oleh orang Amerika, setelah multivitamin. Vitamin D unik karena tubuh manusia dapat memproduksi nutrisi ini ketika terkena sinar matahari. Tetapi karena jadwal yang sibuk, terutama para pekerja, banyak orang tidak berjemur di bawah sinar matahari.

Selain itu, kapasitas kulit orang tua untuk memproduksi vitamin D diperkirakan sekitar 25% dari kapasitas kulit usia 20-30 tahun. Jika Anda berusia di atas 50 tahun dan harus mengonsumsi vitamin D, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin Anda alami.

1. Memiliki tulang yang lebih kuat

Sekitar 10 juta orang dewasa, di atas usia 50 tahun, menderita osteoporosis. Selain itu, sekitar 34 juta orang dewasa mengalami penurunan massa tulang atau osteopenia. Untungnya, vitamin D bisa bermanfaat untuk membuat kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi dan mengurangi risiko terkena osteoporosis. Terutama dalam kasus wanita pascamenopause, harus fokus pada kesehatan tulang karena meningkatnya risiko patah tulang.

2. Mengalami depresi lebih sedikit

Kadar vitamin D yang rendah dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif dan risiko gejala depresi yang lebih tinggi, terutama pada usia lanjut. Beberapa reseptor vitamin D telah diidentifikasi terjadi peningkatan fungsi otak yang mempengaruhi suasana hati yang positif. Dengan mengonsumsi vitamin D dapat membantu mencukupi kadar vitamin D yang dibutuhkan dan memerangi risiko depresi.

3. Memiliki risiko kanker yang lebih rendah

Sebuah penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dikaitkan dengan risiko 20% lebih rendah terkena kanker tertentu. Penelitian dilakukan pada pria dan wanita yang mengonsumsi vitamin D secara cukup, dibandingkan dengan mereka yang tidak.

4. Memiliki tekanan darah yang sehat

Data penelitian telah menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan peningkatan tekanan darah, serta risiko hipertensi. Jadi, salah satu efek samping mengejutkan jika Anda rutin mengonsumsi suplemen vitamin D adalah tekanan darah yang sehat. Tetapi tidak berarti Anda dapat mengabaikan pola makan sehat secara keseluruhan.

5. Memiliki imunitas yang sehat

Hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan peningkatan risiko sakit dan gangguan imunitas (termasuk COVID-19) telah terbukti. Seiring dengan penerapan protokol kesehatan, Anda juga direkomendasikan untuk menjaga kadar vitamin D yang cukup dengan berjemur atau minum suplemen.

Photo by Michele Blackwell on Unsplash