Sudah jadi pengetahuan umum bahwa to-do-list dan perencanaan waktu yang dibuat seseorang untuk urusan pekerjaan, dapat membantunya bekerja secara efiesien. Tapi, para ahli menemukan bahwa pola yang sama tidak akan membuat seseorang mengalami kepuasan yang sama dalam hal bersenang-senang di akhir minggu.

Fakta ini dipastikan oleh oleh tim peneliti dari Washington University, St. Louis, USA yang merangkum 13 penelitian tentang aktivitas di akhir minggu. Hasil dari penelitian literatur ini memastikan bahwa merencanakan aktivitas di akhir minggu saat seseorang harusnya menikmati waktu senggang setelah bekerja, justru membuat orang tersebut tidak menikmati aktivitasnya. Alias, tidak dapat bersantai dan bersenang-senang. Kesimpulan dari penelitian tersebut telah dirilis oleh the Journal of Marketing Research edisi Juni 2021.

Menurut Gabriela Tonietto, salah satu anggota tim peneliti sebagaimana dikutip dari artikel tersebut, sebaiknya setelah jam kerja yang panjang - di akhir minggu - seseorang melakukan hal yang menyenangkan untuk dirinya, apapun itu. Hanya saja, jangan membuat rencana terlalu detail dan jadwal yang ketat. Metode ini akan mengingatkan dan membawa kondisi mental kita pada suasana bekerja.

Sisi spontanitas seseorang harus tetap diasah sehingga tidak melelahkan. Namun jika Anda terpaksa berhubungan dengan seseorang yang sangat terstruktur dan senang membuat rencana, agar tak terjadi konflik, tak masalah jenis aktivitas dan hari pelaksanaan ditentukan, tanpa menentukan waktu, sehingga lebih fleksibel. Contohnya, jika Anda dan teman berjanji ngopi di hari Sabtu, daripada memastikan "Yuk kita ngopi di cafe XX jam 3 p.m" akan lebih baik jika dikatakan: "Yuk kita ngopi di cafe sore hari".

Dengan mengurangi ketepatan rencana, kita memberi ruang bagi diri kita untuk lebih spontan dan fleksibel di akhir minggu. Sehingga tidak seakan melakukan sesuatu yang serius, dan tentu saja berdampak lebih santai.

Photo by Daniela on Unsplash