Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Protein
Gejala tubuh kekurangan protein akan terlihat sangat nyata, rambut menipis, hingga selalu ingin makan makanan manis.
Protein adalah unsur nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Fungsinya antara lain membentuk dan memperbaiki otot, mengurangi rasa lapar dan menstabilkan gula darah, menumbuhkan rambut dan kuku yang sehat. Jadi jika seseorang tidak mendapatkan cukup protein, ada banyak organ dan fungsi tubuh yang akan terganggu.
Dalam buku Fill Your Plate, Lose The Weight, Sarah Mirkin seorang ahli nutrisi dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa tubuh manusia hanya dapat menyerap 20-30 gram protein dalam sekali makan. Jadi sebaiknya kita berpatokan pada angka tersebut. Konsumsi protein sejumlah itu akan membuat kita tidak kelaparan, dan memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas. Lalu, bagaimana kita mengukur bahwa tubuh kita membutuhkan lebih banyak energi? Ternyata tubuh akan memberi sinyal yang sangat jelas, antara lain:
Rutin olahraga lemak perut tak berkurang.
Ketika Anda mengangkat beban maka serat otot akan rusak. Tubuh membutuhkan protein setelah olahraga untuk memperbaiki jaringan otot dan menguatkannya. Jika tidak ada asupan protein maka otot tidak akan memperbaiki diri. Saran yang tepat adalah setiap kali selesai berolahraga, konsumsilah protein yang cukup. Anda bisa memilih protein bar yang telah didesain kandungannya untuk sekali makan.
Butuh makanan manis.
Ketika tubuh mengalami kekurangan protein, seseorang akan merasa lapar dan mencari makanan yang manis. Asupan protein membuat sensasi kenyang lebih lama. Pastikan setiap kali makan, menu Anda mengandung protein. Beberapa jenis protein yang sangat baik dan tanpa lemak adalah ikan air laut, daging sapi tanpa lemak, dan dada ayam.
Kulit kusam dan bersisik.
Perubahan kulit dari yang semula kenyal dan bercahaya menjadi kusam dan bersisik, adalah tanda bahwa asupan protein tubuh tidak terpenuhi. Protein membentuk sel pada rambut, kuku, dan kulit. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi maka rambut akan kusam atau kering, kulit akan bersisik dan kuku menjadi mudah patah. Menu sarapan yang terdiri atas telur dan keju bisa membantu Anda mengatasi masalah-masalah ini.
Lapar setelah satu jam makan.
Tubuh mengolah karbohidrat lebih cepat dari protein dan lemak. Hal ini berarti jika mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, kita akan menjadi lebih cepat lapar, dibandingkan ketika kita mengonsumsi protein dan lemak, yang lebih lama diolah tubuh. Karenanya para ahli nutrisi menyarankan agar komposisi makanan kita dibuat lengkap dan tepat setiap kali makan; karbohidrat (30%), protein (40%) dan lemak (30%), sehingga tidak mudah lapar.
Lelah sepanjang hari.
Jika seseorang tidak cukup mengonsumsi protein maka otak tidak bekerja optimal. Protein memicu otak tetap terjaga dan waspada. Di sisi lain, ketika seorang mengalami anemia maka ia akan mudah merasa lelah. Apa hubungan anemia dan kecukupan protein? Anemia dipicu oleh kekurangan zat besi, unsur mineral yang seringkali ada di dalam bahan makanan yang kaya protein. Beberapa jenis bahan makanan yang mengandung protein sekaligus zat besi, adalah hati ayam, daging sapi giling, dan kacang-kacangan.
Rambut menipis.
Pertumbuhan rambut membutuhkan kecukupan asam amino esensial yang terdapat di dalam protein. Jadi ketika Anda menemukan rambut berguguran, jangan semata-mata menyalahkan sampo. Evaluasi juga asupan protein. Jika Anda tidak mengonsumsi daging maka Anda bisa mendapatkan protein nabati yang didapatkan dari alpukat.
Photo By Doğukan Şahin On Unsplash