Pertambahan bobot tubuh menjelang hingga hari-hari pertama menstruasi merupakan hal yang wajar dialami. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon reproduksi yang memicu terjadinya proses pengumpulan cairan di rongga perut, bahkan pada sendi.

Setiap bulan, tubuh wanita mengalami siklus menstruasi yang ditandai oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron. Ilmuwan Anna Druet, mengatakan bahwa beberapa wanita mengalami retensi gas dan sembelit karena progesteron yang menghambat pencernaan. Kadar progesteron menurun menjelang menstruasi, yang sebenarnya merupakan unsur penting yang mengatur kerja ginjal.

Ketika progesteron menurun, maka ginjal secara otomatis akan memerintahkan seluruh tubuh untuk mengumpulkan cairan dan sodium, untuk memastikan tubuh tidak kehilangan cairan. Kondisi inilah yang menyebabkan rongga-rongga di dalam tubuh terisi cairan, dan bobot tubuh seakan-akan bertambah.

Saat sebelum menstruasi, ada perubahan pada hormon estrogen atau hormon stres kortisol yang juga dapat menyebabkan garam dan air ditahan di dalam tubuh sehingga bobot tubuh Anda makin berat.

Bagaimana mengatasinya?
Karena hal ini cenderung terjadi setiap kali menstruasi maka sebaiknya langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan bagian dari pola hidup.

• Batasi konsumsi garam hanya 1.000 mg per hari dan minimalkan makanan kalengan atau yang telah diawetkan
• Tingkatkan konsumsi buah segar
• Pastikan mengonsumsi 1.200 – 1.350 mg Kalsium setiap hari. Kecukupan kebutuhan Kalsium tubuh terbukti meminimalkan kejadian pengumpulan cairan menjelang mestruasi
• Makanlah dengan frekuensi yang lebih sering (setiap 3 jam) dalam porsi sedang, dan terdiri dari karbohidrat murni, seperti roti, pasta, atau nasi, agar kadar gula darah terjaga dan mencegah sel-sel mengisi diri dengan air, dibandingkan gula
• Minum banyak air dan jus buah

Jadi jangan kaget bila bobot tubuh naik saat menjelang menstruasi. Sikapi dengan bijak karena perubahan ini hanya sementara.

Photo by Bill Oxford on Unsplash