• Depan >
  • Taj Mahal, Monumen Cinta yang Berubah Warna

Taj Mahal, Monumen Cinta yang Berubah Warna

1 menit baca

Bangunan indah ini adalah sebuah musoleum - makam; yang dibangun Kaisar Shah Jahan (1628-1658) sebagai pernyataan cinta pada mendiang permaisuri favoritnya: Mumtaz Mahal

Bangunan besar terbuat dari marmer berukir berwarna putih gading ini berlokasi tepat di sisi sungai Yamuna, salah satu anak sungai suci, Gangga. Taj Mahal dianggap sebagai salah satu wujud pernyataan cinta terbesar di dunia, tak sekadar karena fungsinya sebagai makam mewah yang dibangun oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan untuk permaisuri kesayangannya, melainkan juga karena ukurannya yang besar. Bangunan ini berdiri di atas kompleks seluas 17ha.

Pembangunan Taj Mahal dimulai pada tahun 1632 dan selesai pada tahun 1643, semula hanya dilengkapi guest house dan mesjid, namun kini di dalam kompleks tersebut juga telah dibangun perpustakaan tentang Taj Mahal.

Taj Mahal dikenal sebagai bangunan yang dapat berubah warna sepanjang hari, karena dinding marmernya membiaskan sinar matahari dari sudut yang berbeda; seiring bergeraknya matahari. Salah satu saat terbaik menikmati Taj Mahal adalah pada pagi hari, menjelang Matahari terbit.

Lokasi yang disarankan untuk menikmati Taj Mahal dini hari adalah Mehtab Bagh atau Moonlight Garden, yang berarti Taman Cahaya Bulan. Taman ini berada tepat di seberang Taj Mahal, pada sisi Sungai Yamuna yang berbeda. Suasana pagi yang berkabut dan sinar matahari yang belum sepenuhnya memancar membuat Taj Mahal di seberang sungai terlihat putih dan pucat.

Semula di lokasi ini Shah Jahan berencana membangun Black Taj Mahal, bangunan dengan fasad yang mirip Taj Mahal, namun terbuat dari batu dan direncanakan sebagai makam dirinya. Namun rencana pembangunan Black Taj Mahal digagalkan oleh salah seorang anaknya yang tidak setuju ayahnya menghabiskan anggaran negara hanya karena alasan romantisme semata.