Sudah Resmi, Telur Tak Perlu Dihindari!
Sebuah penelitian yang telah dilakukan selama 30 tahun menyimpulkan konsumsi 1 telur sehari tidak berhubungan dengan risiko stroke dan gangguan jantung.
Apakah mengonsumsi telur secara rutin setiap hari berisiko meningkatkan penyakit jantung? Ini adalah pertanyaan yang telah bertahun-tahun berusaha dijawab oleh para peneliti. Sejak lama pemahaman ini beredar luas bahwa kandungan kolesterol di dalam telur menyebabkan stroke dan gangguan jantung.
Sekelompok peneliti dari Amerika Serikat membantah hal tersebut setelah melakukan rangkaian pengamatan dan analisa kesehatan terhadap 200.000 responden, lelaki dan perempuan selama 32 tahun. Para responden itu diketahui mengonsumsi 1 butir telur sehari dan kebiasaan mereka itu tidak menyebabkan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular juga stroke.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan oleh The British Medical Journal, edisi awal 2020 menjelaskan bahwa risiko stroke dan gangguan kardiovaskular cenderung meningkat pada responden yang makan lebih dari 1 telur sehari, tetapi pada saat yang bersamaan responden dengan kategori ini juga mengonsumsi cukup banyak daging merah dan memiliki indeks masa tubuh yang tinggi (berat badan berlebih).
"Hasil dari penelitian kohort dan meta-analisis kami yang terbaru menunjukkan bahwa konsumsi 1 telur per hari sama sekali tidak berhubungan dengan risiko penyakit jantung," demikian kutipan artikel yang ditulis oleh Dr. Jean-Philippe Drouin-Chartier. Selanjutnya dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa hasil yang sama juga didapatkan untuk stroke dan jantung koroner.
Telur sebenarnya sejak lama dikenal sebagai sumber protein, zat besi, dan asam lemak tak jenuh yang sangat baik. Hasil penelitian ini mengonfirmasi fakta tersebut dan mengoreksi pemahaman keliru tentang dampak kandungan kolesterol telur. Tetapi bukan berarti kita segera menyetok banyak telur karena toh telur hanya baik dikonsumsi 1 dalam sehari.
Dr. Dominik Alexader, dari the EpidStat Institute, di Michigan yang menjadi pemimpin penelitian ini meyatakan bahwa mereka masih melanjutkan penelitian namun hingga saat ini dipastikan bahwa telur memiliki manfaat positif, termasuk antioksidan, yang telah terbukti meredakan stres oksidatif (jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya) dan pembengkakan - dua gejala utama yang dialami tubuh karena aktivitas olahraga berlebih.
Telur bisa dan harus menjadi bagian dari pola makan yang seimbang, dan tidak dikonsumsi berlebihan.
Photo by Enrico Mantegazza on Unsplash