Sudah Benarkah Cara Anda Bernapas?

Sudah Benarkah Cara Anda Bernapas?

2 menit baca

Bernapas adalah hal yang bisa dilakukan semua orang secara otomatis. Tetapi pernahkah terpikir bahwa sudahkah kita bernapas dengan cara yang tepat?

Semata-mata karena bernapas secara otomatis dilakukan, bukan berarti kita telah melakukannya dengan benar. Saat ini, kebanyakan orang bernapas menggunakan otot dada, sehingga oksigen tidak sampai ke diafragma. Dampak yang terlihat adalah napas menjadi pendek dan asupan oksigen tubuh tidak optimal. Selain itu, bernapas dengan tarikan-hembusan pendek yang tidak memenuhi kebutuhan oksigen tubuh dan menyebabkan hiperventilasi; membuat seseorang kelelahan dan pusing. Dengan kata lain, ini bukan cara yang tepat untuk bernapas.

Lalu, adakah panduan cara bernapas yang benar? Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:

Bernapas perlahan. Kebanyakan orang mengeluarkan napas terburu-buru, dan cara ini bisa memicu hiperventilasi. Berdasarkan data kesehatan, menghembuskan napas membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan saat menarik napas. Dengan cara ini Anda akan melambatkan pernapasan dan meningkatkan kualitas pernapasan.

Gunakan diafragma. Saat seseorang bernapas dengan diafragma, otot besar berbentuk kubah yang terletak di dasar tulang rusuk akan mengempis dan menarik udara masuk ke paru-paru. Otot-otot intercostal - otot kecil yang terdapat di antara tulang rusuk - membantu proses tersebut dengan mengembangkan rusuk sehingga bisa mengakomodasi udara yang terhirup. Namun, kebanyakan orang menggelembungkan perut saat bernapas. Cara ini hanya akan menggerakkan sedikit rusuk dan paru-paru tidak akan mengembang optimal untuk menampung oksigen.

Untuk memastikan apakah Anda bernapas dengan diafragma, adalah:

- Letakkan telapak tangan di sisi tubuh, tepat di atas pinggang

- Rentangkan jemari memegang rusuk

- Tarik napas dalam. Jika Anda merasakan tulang rusuk bergerak ke atas dan ke samping, berarti diafragma Anda bekerja. Jika tidak maka sangat mungkin Anda tidak mengontraksikan otot perut bawah - yang sebenarnya dibutuhkan untuk menopang punggung - dan sebaliknya menggembungkan perut. Berlatihlah dengan memusatkan perhatian pada gerakan rusuk, hingga Anda merasakannya bergerak di bawah tangan Anda.

Tanda lain bahwa diafragma Anda sedang bekerja adalah Anda bisa menarik napas dalam tanpa mengangkat bahu. Hal ini berarti ketika Anda menarik napas tulang bahu Anda bergerak ke arah punggung bawa. Kondisi ini hanya terjadi jika seluruh tulang rusuk mengembang di bawah bahu. Sebaliknya jika Anda menggunakan otot bahu untuk bernapas, bahu tidak akan bergerak turun.

Hal terpenting tentang bernapas dengan benar adalah berlatih ketika Anda sedang tenang. Jika Anda melakukannya menunggu hingga sedang cemas, stres atau sangat emosional, akan sulit. Kalau Anda bernapas dengan benar setiap saat, secara otomatis Anda akan melakukannya ketika tubuh membutuhkan.

Anda tak perlu buang  waktu untuk belajar benapas: beberapa menit setiap hari adalah awal yang baik. Anda dapat melakukannya saat berbaring, menyetir, atau sedang menyelesaikan pekerjaan di meja Anda. Tapi untuk mencapai relaksasi yang optimal, lakukan latihan pernapasan di tempat yang tenang.

Jika hal ini dilakukan, seluruh organ tubuh kita akan mendapatkan cukup oksigen sehingga bisa berfungsi normal, yang ketegangan otot berkurang, lebih berenergi dan lebih mudah berkonsentrasi.

Selain bersikap baik pada tubuh, bernapas yang benar sangat baik bagi kerja otak juga. Anda juga akan menjadi lebih tenang dan tidak mudah cemas. Kita miliki secara cuma-cuma dan tidak memiliki dampak buruk, bernapas secara benar adalah langkah besar merasa lebih baik yang sangat mudah dilakukan setiap orang dan -- perlu -- dicoba.

Computer photo created by our-team - www.freepik.com