
Snow White Tak Sekadar Dongeng
Kisah yang disukai kebanyakan anak perempuan ini, tak sekadar fiksi. Melainkan sebuah kejadian nyata di Jerman pada abad ke-16.
Dongeng tentang Snow White, atau Putri Salju dikenal luas sebagai karya kakak-beradik Jacob & Wilhelm Grimm, atau dikenal sebagai Brothers Grimm. Kisah ini merupakan salah satu di antara dongeng dalam buku Grimm’s Fairy Tales Vol.1, yang berjudul asli Kinder- und Hausmärchen [Dongeng untuk Anak dan Rumah Tangga]. Kakak-beradik Grimm dikenal sebagai pendongeng yang ulung, namun secara khusus kisah Snow White mereka “pinjam” dari sejarah. Kisah seorang putri bangsawan Jerman bernama Margaretha Von Waldeck.
Si cantik dan ibu tiri cantik
Margaretha von Waldeck adalah seorang Countess Jerman yang lahir pada tahun 1533. Ia adalah anak kedua Philip IV, Comte Waldeck-Wildungen, dan istri pertamanya. Margaretha dituturkan sangat cantik; berkulit putih, berbibir semerah rubi, dengan rambut pirang yang lebat. Ketika Margretha berusia empat tahun, ibunya meninggal, dan tak lama kemudian, ayahnya – Philip – menikahi Katharina von Harzfeld. Dikabarkan Katharina adalah seorang perempuan cantik yang sombong dan tidak bijaksana. Ia senang mengagumi diri sendiri sehingga suami barunya memberi cermin hias besar sebagai hadiah pernikahan.
Meninggal karena diracun
Si cantik Margaretha dikisahkan memiliki beberapa orang saudara, dan ibu tirinya, Katharina membenci mereka, terutama Margaretha yang dianggap menyaingi kecantikannya. Akibat tidak tahan punya saingan, ketika Margaretha berusia 16 tahun, atas desakan sang ibu tiri, ayahnya mengirimkan Margaretha ke kerajaan Brussels, untuk mencari calon suami.
Tak disangka-sangka, ternyata Margaretha berhasil menjerat hati banyak pria, salah satunya adalah Philip II, calon raja Spanyol saat itu. Mereka saling jatuh cinta, tetapi hubungan tak berlangsung mulus, karena pihak kerajaan Spanyol menginginkan pasangan yang lebih baik dari sisi politis untuk calon rajanya. Di lain sisi lain sang ibu tiri tidak rela ketika tahu Margaretha justru bernasib baik.
Countess Margaretha tak lama kemudian meninggal pada usia 21 tahun, setelah sakit pada tahun 1554. Dokter tidak bisa memastikan jenis penyakitnya. Kabar yang tersebar menyatakan Margaretha diracun, oleh pihak kerajaan Spanyol juga ibu tirinya. Secara historis, pihak pertama lebih berkepentingan, karena agenda politis. Tetapi bumbu tentang "ibu tiri yang jahat" bisa membuat dongeng menjadi lebih baik.
Ide tentang para kurcaci
Wilayah tempat keluarga Waldeck tinggal di Jerman, terkenal karena menghasilkan tembaga. Keluarga Waldeck diketahui memiliki 7 tambang tembaga di sana. Diketahui bahwa orang yang bekerja sejak muda di tambang tembaga cenderung tidak optimal pertumbuhan dan tinggi badannya karena paparan racun hasil proses tembaga. Tubuh para pekerja ini cenderung pendek, dan kebanyakan memiliki punggung yang melengkung. Brothers Grimm sepertinya mengemas fakta ini menjadi bagian kisah yang menarik untuk melengkapi dongeng tentang seorang putri cantik yang dimusuhi ibu tirinya.
Photo by Faith Enck on Unsplash
- Topik Lainnya
- Dongeng
- Snow White
- Putri Salju
- Fiksi
- Princess
- Disney