
Situs Budaya yang Tak Lagi Dilindungi UNESCO
Tidak selamanya sebuah situs budaya ada di dalam daftar "perlindungan" UNESCO. Tercatat 3 situs yang telah dicoret dari daftar penting itu.
Gelar World Heritage Site UNESCO - Situs warisan budaya dunia - meningkatkan pamor sebuah negara lokasi situs itu berada. Kelanjutan setelah gelar tersebut disandang adalah perbaikan di sisi ekonomi karena kunjungan wisatawan.
Tapi tak selamanya gelar kehormatan itu disandang sebuah situs. Sewaktu-waktu setelah melalui proses peninjauan ulang dan ditemukan bahwa situs tersebut tidak dikelola dan dilindungi seperti seharusnya, UNESCO bisa saja mencoret situs dari daftar perlindungannya.
Hingga saat ini, ada 3 situs yang telah dikeluarkan dari daftar tersebut:
Suaka Oryx Arab, Oman
Suaka Oryx Arab di Oman adalah situs pertama yang dikeluarkan dari Daftar Warisan Dunia UNESCO, Pada tahun 2007. Areal perlindungan Oryx Arab ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 1994. Namun perburuan menjangan besar bertanduk panjang ini kemudian meningkat hingga terjadi penurunan populasi yang sangat ekstrem. Penghapusan suaka ini dari daftar merupakan respons terhadap keinginan pemerintah Oman, yang telah mengurangi luas suaka hingga tersisa 10% dari area awal setelah menemukan sumber minyak di lokasi tersebut. Pada saat situs ini dihapus dari daftar UNESCO diketahui hanya bersisa 4 ekor oryx di suaka tersebut.
Lembah Dresden Elbe, Jerman
Penyebab dihapusnya Lembah Dresden Elbe dari daftar UNESCO adalah pembangunan jembatan Waldschlösschen. Peristiwa penghapusan ini terjadi pada tahun 2009, karena jembatan yang telah dibangun sejak tahun 2007 tersebut dianggap membagi dua lembah Dresden Elbe yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 2004. Kehilangan status ini tidak membuat warga lokal kecewa, sebaliknya mereka beranggapan Dresden tidak membutuhkan gelar tersebut, dan pembangunan jembatan dibutuhkan untuk "menyatukan" mereka.
Kota Pelabuhan-Dagang Liverpool, Inggris
Pada 21 Juli 2021, Liverpool sebagai kota pelabuhan-dagang, di Inggris menjadi situs ketiga yang dihapus dari daftar warisan dunia UNESCO. Kota ini menerima gelar prestisiusnya pada tahun 2004, karena memiliki 6 lokasi pelabuhan komersial yang telah beroperasi sejak berabad-abad lalu, di masa kejayaan Inggris mendominasi dunia.
Peninjuan ulang status Liverpool ini dilakukan sejak tahun 2012, ketika dimulai proyek pembangunan perairan Liverpool yang dicemaskan akan mengurangi keaslian sejarah kota tersebut. Keputusan UNESCO untuk mengeluarkan Liverpool dari daftar situs warisan budaya semakin mantap ketika pada bulan Maret 2021, komite perencanaan Dewan Kota Liverpool menyetujui pembangunan Stadion Dok Bramley-Moore.
Merespons keputusan pemerintah kota, UNESCO dengan tegas mencoret Liverpool dari daftar mereka. Sekalipun kehilangan gelar yang prestisius kebanyakan warga kota tersebut tidak perduli. Bagi mereka gelar sebagai salah satu situs warisan dunia justru membatasi perkembangan kota, sekalipun diprediksi akan terjadi penurunan angka kunjungan turis ke kota itu.
Image: UNESCO
- Topik Lainnya
- Situs Warisan Budaya Dunia
- UNESCO
- Wisata