Siasati Kekesalan Akibat Alarm di Pagi Hari

Siasati Kekesalan Akibat Alarm di Pagi Hari

2 menit baca

Agar bunyi alarm di pagi hari yang membangunkan Anda tak terdengar mengesalkan, siasati dengan cermat!

Tidak semua orang memiliki hubungan yang harmonis dengan alarm di pagi hari. Sebagian orang terlonjak bangun; bergegas melakukan aktivitas saat alarm berbunyi, ada yang menanggapinya dengan kesal karena waktu tidur mereka telah selesai, ada yang tidak perduli; mematikan bunyi alarm dan melanjutkan tidur lagi, namun tak jarang ada yang terbangun sebelum alarm berbunyi dan menantikan tanda untuk kembali aktif. Hal terpenting untuk diingat, alarm tak akan berbunyi jika tidak kita fungsikan!

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti studi genetik di University of Colorado Boulder dan Broad Institute of MIT & Harvard, USA, setelah menganalisa data genetik yang berhubungan dengan tidur sebanyak 840.000 responden anonim; bunyi alarm di pagi hari bisa memicu depresi bagi sebagian orang, dan menyebabkan gangguan mood sepanjang hari.

Dalam laporan penelitian yang telah dilansir oleh jurnal JAMA Psychiatry pada awal tahun 2021, diuraikan bahwa tanpa mempersoalkan manfaat mental yang didapat dari bangun pagi, manusia terbagi atas dua chronotype - kecenderungan individu untuk tidur pada waktu tertentu - yang mengatur siklus sirkadian seseorang. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan respons seseorang terhadap alarm di pagi hari.

Kesimpulan penelitian tersebut adalah:

  1. Seseorang yang selalu tidur larut malam berisiko dua kali lebih besar mengalami depresi saat bangun pagi di hari berikutnya, tanpa memedulikan lama tidur.
  2. Faktor genetik diketahui mengendalikan 12-42% kebiasaan tidur seseorang.
  3. Hasil modifikasi pola tidur selama penelitian menghasilkan penurunan 23% risiko depresi bangun pagi, jika seseorang tidur lebih cepat 1 jam dari kebiasaan tidur jam 12 malam, bahkan risiko menurun 40% jika waktu tidur dimajukan 2 jam. Tentu saja hal ini akan memberi suasana hati yang lebih baik, dan semangat yang lebih "menyala" untuk menjalani hari baru.
  4. Jika seseorang yang terbiasa tidur malam perlu bangun pagi, maka sebaiknya mereka mengatur alarm 1 jam lebih awal sebelum waktu seharusnya mereka bangun. Saat alarm berbunyi, tak perlu langsung bangun; melainkan tingkatkan kesadaran perlahan setiap 10-15 menit, sehingga bisa benar-benar terjaga pada menit ke-60, tanpa rasa tertekan akibat bangun lebih awal dibandingkan kebiasaan mereka.

Cara ini diketahui dapat membuat si sulit bangun pagi tidak merasa terlalu tertekan, dan memiliki mood yang lebih "menyala" untuk menjalani aktivitas di hari yang baru.

Photo by Laura Chouette on Unsplash