
Ramah pada Diri Sendiri
• 1 menit baca
Jika selama ini Anda dikenal sebagai sosok yang ramah pada keluarga, dan sahabat. Apakah Anda juga ramah pada diri sendiri?
Kita bisa saja tidak menyadari, bahwa sebagai sosok yang baik hati dan memedulikan orang lain di sekitar, kita justru sangat keras pada diri sendiri. Coba renungkan kondisi ini, dan Anda pasti bisa lebih bahagia jika bersikap baik pada diri sendiri. Caranya bisa beragam; tidak terlalu sering mengkritisi diri sendiri, atau sekadar membiarkan diri Anda duduk dan beristirahat sesaat. Cobalah beberapa cara ini, agar menjadi lebih ramah pada diri sendiri,
- Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri. Setiap orang mengalaminya – ada suara yang mengatakan bahwa Anda salah! Anda tidak bisa melakukannya! Jika kita membiarkan suara itu terus menerus, maka kita telah berlaku tidak ramah pada diri sendiri. Cobalah berdialog dengan diri sendiri ketika suara-suara itu muncul, seakan-akan Anda sedang berbicara dengan seorang teman dan menenangkannya. Lama kelamaan suara itu akan mereda. Sebaliknya ubah suara-suara itu menjadi motivator yang mendorong Anda maju.
- Meditasi. Duduk hening, dang mengucapkan berulang-ulang sebuah kata yang Anda pilih sebagai “mantra”, atau mengikuti sesi meditasi yang dipandu akan menjadi aktivitas yang menenangkan pikiran dan perasaan. Lakukan terus menerus, maka Anda akan menjadi penuh kasih juga tenang.
- Jaga diri sendiri. Bukan semata kondisi kesehatan Anda baik-baik saja. Tapi ingat hal-hal yang sering Anda lakukan pada teman yang sedang mengalami masa sulit. Lakukan hal yang serupa pada diri Anda, ketika sedang merasa tidak nyaman. Tapi ingat, lakukan ketika benar-benar perlu, tidak dengan perspektif memanjakan diri, sehingga tetap bisa bermanfaat secara optimal.
- Sediakan waktu. Penelitian menunjukkan bahwa istirahat konstruktif yang teratur - bukan duduk di depan TV, tetapi melakukan sesuatu yang benar-benar menyenangkan, seperti; berkebun, melukis, atau berolahraga, membantu Anda menjadi lebih produktif dan lebih kreatif. Ini berarti setiap orang harus menemukan hobi sebagai sarana menawarkan kebaikan pada diri sendiri.
- Memaafkan diri sendiri. Setelah khilaf atau berbuat salah, umumnya orang berusaha memperbaiki kondisi dan melupakan kejadian itu. Biasanya justru tidak mudah; Cobalah memberi maaf pada diri sendiri dengan ikhlas, sambil berusaha memperbaiki diri sehingga kesalahan serupa tak terulang lagi.
Photo by Amanda Jones on Unsplash
- Topik Lainnya
- Kesehatan Mental
- Mencintai Diri
- Mindfulness
- Stres