Puasa: Metode Menjaga Kesehatan

Puasa: Metode Menjaga Kesehatan

1 menit baca

Tidak makan dan minum selama waktu tertentu tak hanya perlu dilakukan demi agama. Melainkan juga demi kesehatan.

Kelebihan berat badan telah dipastikan oleh para ahli sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, antara lain; penyakit jantung, stroke, dan kanker. Mengelola berat badan adalah langkah yang tepat untuk hidup sehat. Menurunkan berat badan, berarti meningkatkan high-density lipoprotein dan menurunkan kadar trigliserida, yang membantu mengurangi risiko gangguan-gangguan kesehatan itu.

Salah satu cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan adalah dengan berpuasa. Ternyata cara ini memiliki beragam manfaat bagi tubuh, sebagaimana dijelaskan oleh berbagai penelitian.

Meningkatkan kesehatan jantung
Sebuah penelitian yang dilansir oleh New England Journal of Medicine menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan secara teratur memberi manfaat kesempatan hidup yang lebih lama, dan menurunkan risiko gagal jantung pada pasien jantung. Bahkan hanya melakukan satu hari puasa dalam sebulan – jika dilakukan seumur hidup – dapat memberi dampak positif yang signifikan pada kesehatan jantung.

Ritme sirkadian teratur
Jam internal tubuh manusia mengatur periode istirahat dan terjaga sepanjang 24 jam. Penelitian menunjukkan puasa memperbaiki ritme sirkadian tubuh, karena makan berlebihan dapat mengganggu tidur dan kemudian membuat kita tertidur lebih lama.

Mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental
Berpuasa membantu menurunkan kortisol - berarti lebih sedikit stress - dan membantu meminimalkan peradangan. Berpuasa dengan mengatur waktu makan, juga berarti memenuhi kebutuhan tubuh tanpa berlebih. Jadi, kita tidak kelaparan. Sesuatu yang baik untuk mental kita mengetahui hal itu.

Jenis puasa untuk kesehatan yang disarankan adalah puasa 16:8 – 16 jam berpuasa dan kemudian makan selama rentang waktu 8 jam. Sebagian pelaku pola puasa ini mengatakan bahwa mereka lebih fokus bekerja karena tidak perlu memikirkan saat makan dan stres karena makanan.

Photo by Thought Catalog on Unsplash