PMS Bukan Sakit

PMS Bukan Sakit

1 menit baca

Pada dasarnya PMS akan selalu berulang setiap kali kadar hormon reproduksi meningkat menjelang menstruasi, karenanya tidak bisa diobati. Namun bisa disiasati.

Pre-menstrual syndrome, atau gejala sebelum menstruasi adalah kumpulan gangguan kesehatan yang dialami perempuan setiap kali menjelang menstruasi. Hingga saat ini tercatat beragam gejala, namun yang paling umum adalah: nyeri perut, perubahan nafsu makan, kulit berminyak dan muncul jerawat, perubahan emosi, hingga lemas. Gejala yang relatif berat adalah rasa lelah, migren (sakit kepala sebelah), hingga pingsan.

Hingga saat ini, belum dapat dipastikan penyebab PMS. Tetapi para ahli kesehatan obgyn menyimpulkan berbagai gejala ini berkaitan erat dengan fluktuasi kadar hormon reproduksi menjelang menstruasi. Jadi, pada dasarnya PMS bukan penyakit, sehingga tidak bisa diobati dan akan selalu berulang setiap kali kadar hormon reproduksi meningkat menjelang menstruasi. Sekalipun demikian, gejala tersebut dapat diminimalkan agar tidak mengganggu. Cara mengatasi PMS pun tidak selalu dengan obat. Kita bisa melakukan perbaikan pola hidup untuk mengatasi PMS. Secara detail, metode yang disarankan adalah:

  • Menghindari kafein. Kopi, teh, cokelat dan minuman berkarbonasi terkategori mengandung kafein. Para ahli juga menyarankan agar perempuan menghindari minuman beralkohol dan makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi (manis).
  • Tidur tidak berlebih. Secara medis, tidur adalah salah satu cara menjaga stamina tubuh tetap baik. Tetapi memastikan bahwa waktu tidur tidak berlebih menjelang menstruasi dapat menjadi salah satu cara mencegah PMS. The American Journal of Psychiatry tahun lalu merilis sebuah artikel yang menjelaskan bahwa tidur pas 7 – 8 jam sehari, akan meminimalkan mood swing menjelang menstruasi.
  • Nutrisi tepat. Menjelang menstruasi, perempuan disarankan mengonsumsi makanan yang mengadung karbohidart kompleks, seperti; kentang, jagung, kacang polong atau gandum; serta jenis makanan olahannya. Menurut para peneliti, konsumsi karbohidrat kompleks dalam jumlah banyak akan memicu produksi serotonin, sehingga menekan terjadinya perubahan emosi akibat peningkatan hormon reproduksi, juga meminimalkan selera makan yang meningkat.
  • Berolahraga. Setiap kali berolahraga, tubuh memroduksi endorphin lebih banyak dibandingkan biasa. Akibatnya kesehatan jantung terjaga, aliran darah tidak terhambat. Jadinya kita bebas sakit kepala, emosi stabil dan tidak lemas. Jenis olahraga yang disarankan rutin adalah erobik atau joging.

Selamat mencoba, semoga segera terbebas dari PMS.

Photo by elizabeth lies on Unsplash