PMS Bukan Penyakit Tapi Bisa 'Diobati'
Nyeri yang dialami perempuan menjelang menstruasi, disebabkan karena perubahan kadar hormon tubuh. Kondisi ini tidak bisa dihilangkan, namun dapat diredakan.
Sudah jadi hal yang lumrah mendengar seorang perempuan mengeluhkan nyeri dan rasa tidak nyaman, setiap bulan menjelang menstruasi. 90% perempuan usia produktif mengalami beberapa perubahan fisik dan psikis tepat sebelum 'tamu bulanan'nya datang. Meski gejala ini umumnya hilang bersamaan dengan datangnya menstruasi, tetap saja PMS (pre-menstrual syndrom) cukup mengganggu.
Sampai sekarang penyebab PMS belum dapat dipastikan dengan jelas. Namun, para ahli menyimpulkan, gejala menjelang menstruasi ini erat berhubungan dengan perubahan hormonal di dalam tubuh. PMS bukanlah penyakit, tapi gejala akibat respons tubuh terhadap perubahan yang terjadi menjelang menstruasi. Meski tidak bisa disembuhkan, setidaknya rasa sakit PMS masih bisa dikurangi. Tak harus selalu lewat obat, bisa juga dengan mengubah gaya dan pola hidup sehari-hari, seperti:
- Jauhi minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, soda serta cokelat). Minuman berkafein dapat menjadi stimulan yang memengaruhi sistem syaraf. Hindari juga minuman beralkohol serta manakan kecil yang manis, terutama beberapa hari menjelang menstruasi.
- Tidur memang baik untuk menjaga stamina tubuh. Tapi, mengurangi 'jatah' tidur saat PMS dapat membantu mengurangi rasa depresi. The American Journal of Psychiatry mencatat, tidur separuh dari waktu yang biasa dihabiskan untuk tidur malam hari bisa mengurangi 60%- 80% 'derita' yang diakibatkan oleh PMS.
- Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat komplek yang tinggi, seperti kentang, jagung, kacang polong serta gandum dan produk olahannya. Para peneliti menyatakan, ada hubungan antara karbohidrat dengan produksi serotonin dalam tubuh. Sehingga perubahan mood, gangguan tidur, dan ngidam pada makanan tertentu bisa dihindari.
- Berolahragalah yang cukup agar hormon endorfin terpacu untuk berproduksi lebih banyak lagi dari hari biasanya. Itu sebabnya, pilih oralharaga yang dapat memacu denyut jantung agar lebih cepat lagi, misalnya jogging atau erobik.
Photo by Hermes Rivera on Unsplash
- Topik Lainnya
- PMS
- Nyeri Menstruasi
- Kesehatan Reproduksi