Perubahan Mood Sepanjang Siklus Menstruasi

Perubahan Mood Sepanjang Siklus Menstruasi

1 menit baca

Perubahan mood perempuan rentan terjadi sepanjang siklus menstruasi. Pahami penyebabnya, agar dapat disiasati.

Para lelaki umumnya mengaku sulit memahami perempuan. Pernyataan ini sering dihubungkan dengan perubahan mood perempuan menjelang menstruasi. Para ahli menjelaskan bahwa perubahan suasana hati ini disebabkan karena fluktuasi kadar hormon di dalam tubuh perempuan. Padahal, seluruh sistem tubuh akan berfungsi normal jika kadar hormon seimbang.

Agar mengenali kondisi tersebut, dan dapat mengatasi dampak ketidakstabilan kadar hormon pada perubahan mood, perhatikan penjelasan sesuai fase siklus reproduksi ini.

Fase 1: Minggu setelah menstruasi
Setelah menstruasi, kadar hormon estrogen meningkat. Kondisi ini secara psikologis membuat seorang perempuan merasa lebih percaya diri, dan bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari. Gunakanlah masa ini untuk beraktivitas secara optimal, menyelesaikan berbagai urusan yang tertunda.
Saran: Pada masa ini, karena perubahan kadar hormon kulit perempuan cenderung menjadi sangat sensitif. Rawatlah kulit secara hati-hati. Hindari perawatan kecantikan yang berisiko luka, seperti waxing atau peeling wajah.

Fase 2: Masa Ovulasi
Pada masa ini, kadar hormon estrogen dan progesteron sangat tinggi. Seorang perempuan biasanya menjadi penuh semangat, merasa cantik dan menarik. Dorongan seksual pada masa ini relatif lebih kuat dibandingkan fase lainnya.
Saran: Pada fase ini, indra penciuman perempuan menjadi sangat baik. Manfaatkanlah masa ini untuk membeli parfum. Hal lain yang tak kalah penting, jika masih dalam usia subur, jangan lupa menggunakan kontrasepsi agar Anda dapat mengatur jarak kehamilan.

Fase 3: PMS
Saat mengalami gejala-gejala pre-menstrual, kadar hormon esterogen di dalam tubuh perempuan mulai menurun. Kondisi ini menyebabkan suasana hati mudah berubah, seperti; gampang marah, cepat menyerah, sedih, atau bahkan gembira berlebihan.
Saran: Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan magnesium, karena jenis nutrisi ini dapat membantu tubuh mengatasi dampak fluktuasi kadar hormon. manjakan diri dengan relaksasi serta hindari kafein agar gejala PMS tak semakin parah.

Fase 4: Saat Menstruasi
Saat ini, kadar hormon reproduksi sangat rendah, atau secara medis dikategorikan sebagai kondisi “tidur”. Dampak yang paling nyata dari kondisi kadar hormon rendah adalah lemas, sehingga cenderung ingin tidur.
Saran: Pastikan Anda cukup beristirahat, agar sel tubuh dapat melakukan proses regenerasi secara optimal. Pada masa ini, silakan mengonsumsi cokelat, karena jenis makanan tersebut memicu produksi hormon serotonin di dalam tubuh sehingga mood menjadi lebih baik.

Photo by cookie_studio on Freepik