Perubahan Fisik Saat Ovulasi

Perubahan Fisik Saat Ovulasi

1 menit baca

Pelepasan sel telur mätäng dari indung telur ternyata berdampak pada fisik, bahkan memengaruhi perilaku perempuan. Salah satunya, jadi lebih lama berdandan.

Saat tubuh berovulasi, indung telur melepaskan sel telur matang yang siap dibuahi, biasanya sel telur akan "menunggu" 2 x 24 jam di dalam rahim, jika saja ada sperma yang akan membuahinya. Selama periode ini, tubuh mengalami hal-hal yang seringkali tidak disadari. Misalnya, payudara terasa kencang dan sensitif; karena pada periode itu, tubuh menghasilkan hormon reproduksi yang relatif banyak, sehingga menyebabkan kelenjar-kelenjar ASI di dalam payudara membengkak.

Tak hanya itu, ada beberapa gejala lain, yang semuanya berhubungan dengan persiapan pembuahan. Gejala-gejala tersebut adalah:

  1. Cairan vagina berubah menjadi lebih kental dan lengket. Hal ini terjadi untuk memerangkapkan sperma tetap berada di dalam saluran reproduksi, agar meningkatkan risiko pembuahan, jika terjadi hubungan seksual.
  2. Suara menjadi lebih halus dan tinggi. Produksi hormon reproduksi mendorong perempuan menjadi lebih feminin, sehingga menyebabkan perubahan suara, demi menarik perhatian lawan jenis.
  3. Butuh waktu berdandan lebih lama. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada saat ovulasi, perempuan menghabiskan waktu lebih lama untuk berdandan. Ini adalah dorongan alamiah untuk menarik perhatian lawan jenis.
  4. Kulit menjadi lebih indah. Hal ini terjadi karena hormon-hormon reproduksi yang relatif lebih banyak diproduksi pada periode ovulasi.
  5. Berpikir lebih logis. Berdasarkan penelitian perilaku yang dihubungan dengan masa subur. Kemampuan berpikir logis ini dibutuhkan perempuan untuk menjaga kondisi tubuhnya jika terjadi pembuahan, agar janin tumbuh sehat.

Secara keseluruhan, penampilan perempuan memang menjadi lebih menarik pada periode ovulasi. Hal ini disebabkan karena dorongan alamiah terjadinya pembuahan setelah sel telur matang dilepaskan dari indung telur. Jika pun tidak terjadi pembuahan, periode ini bisa kita manfaatkan menjadi periode untuk menghargai diri kita sendiri. Berpenampilan lebih menarik, membuat keputusan lebih baik.

Photo by Mimi Thian on Unsplash