Seiring pertambahan usia, terjadi perubahan fisik, payudara juga mengalami proses perubahan ini. Tak sekadar bentuk tetapi kesehatannya. Kondisi ini sebaiknya dipahami, agar kita bisa merawat kesehatan payudara secara tepat.

20 tahunan
Di usia ini, sewajarnya belum banyak lemak yang mengisi kelenjar-kelenjar payudara. Bentuk payudara masih sangat baik, karena otot penghubung rongga dada dan payudara masih sangat kencang.

• Kenakan bra sesuai ukuran, dan pakai selalu sport bra ketika berolahraga agar payudara mendapatkan support yang baik saat bergerak.
• Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap kali selesai menstruasi, dan lakukan pemeriksaan payudara setahun sekali ke dokter.

30 tahunan
Kebanyakan perempuan telah sempat hamil di usia ini. Payudara bertambah ukurannya saat hamil, sehingga  kulit merenggang dan terbentuklah stretch mark, dan terlihat kendor.

• Pengaturan bobot tubuh saat hamil, dapat mencegah terbentuknya strech mark.
• Jika mengalami mastitis (pembengkakan payudara akibat infeksi bakteri) saat menyusui, sebaiknya segera ditangani dokter.
• Jika belum hamil, pastikan bobot tubuh seimbang agar bentuk payudara terjaga. Lakukan olahraga rutin melatih otot penghubung rongga dada dan payudara.
• Lakukan SADARI setiap selesai menstruasi, dan lakukan mamografi setelah berusia 35 tahun, setiap tahun, jika ada keluarga dari garis keturunan ibu yang mengalami kanker payudara.

40 tahunan
Pada usia ini, kelenjar payudara mulai menyusut. Kondisi disebabkan oleh perubahan kadar hormon reproduksi. Dampaknya, payudara cenderung mengendor.

• Pakai push up bra, untuk menjaga bentuk payudara.
• Lakukan SADARI setiap selesai menstruasi,
• Lakukan mamografi pertama di usia 40 tahun, jika tidak ada riwayat kanker payudara dari garis keturunan ibu.

Be aware dears. Only you can save your life!

Photo by bruce mars on Unsplash