
Penyebab 3 Jenis Infeksi dan Bau di Area Genital Perempuan
• 1 menit baca
Kulit di sekitar vagina diketahui sebagai area yang paling sensitif. Tak hanya terhadap rangsangan, tapi juga terhadap serangan bakteri dan jamur.
Selama ini, banyak sekali perempuan bahkan mungkin Anda, mengalami gangguan di sekitar vagina. Gejalanya sudah pasti berbeda di setiap perempuan tergantung pada penyebab infeksi itu sendiri, tapi rasa gatal dan aroma yang menusuk adalah gejala yang paling umum. Itu sebabnya Anda harus memberi perhatian khusus terhadap area ini.
Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang umum terjadi pada perempuan:
- Bacterial Vaginosis. Gejala yang paling umum adalah bau amis, terutama sesudah melakukan hubungan seksual. Penyebabnya bisa bermacam-macam, antara lain penggunaan sabun pembersih khusus area genital yang tidak tepat, hubungan seksual yang tidak bertanggung jawab atau sering berganti-ganti pasangan. Infeksi ini biasanya diatasi dengan antibiotik berdosis tepat yang diresepkan dokter.
- Trikomoniasi. Disebabkan oleh parasit protozoa Trichomonas vaginalis dengan gejala berupa cairan kental berwarna kuning kehijauan ataupun abu-abu yang berbau, rasa sakit saat berhubungan intim dan saat uang air kecil. Gejala lain yang biasa menyertai yaitu bau menusuk, iritasi, gatal pada area seputar area genital, serta nyeri di daerah perut bagian bawah. Infeksi ini bisa sembuh dengan pemberian antibiotik dari dokter.
- Vulvovaginal candididasis. Gejala yang paling sering dialami adalah iritasi pada bagian area genital disertai dengan munculnya gumpalan seperti ragi dari dalam liang vagina dan aroma menusuk. Penyebab infeksi ini kerap karena penggunaan sabun pembersih khusus area genital dan pemakaian celana yang ketat. Infeksi ini bisa diatasi dengan antibiotik serta krim anti jamur.
Photo by Arthur Rachbauer on Unsplash
- Topik Lainnya
- Infeksi Vagina
- Vagina
- Kesehatan Genital
- Kesehatan Vagina