
Pandemi Masih Jauh dari “Selesai”
Pandemi tidak akan berakhir sampai penyebaran virus COVID-19 berakhir secara global. Sekarang, tidak ada tempat yang aman sampai semua penduduk dunia aman.
Tahun 2020 adalah masa yang sangat sulit bagi kebanyakan orang, hampir di seluruh dunia. Kita hidup dengan pembatasan sosial, tinggal di rumah dalam waktu yang lama, dan 29,12 juta pekerja terdampak pandemi. Enam belas bulan setelah pandemi dimulai, lebih dari dua juta kasus positif dan lebih dari 55.000 orang meninggal karena COVID-19 di Indonesia.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Director-General WHO, mengatakan pandemi masih tetap berlangsung karena adanya varian virus COVID-19 baru, kualitas sistem kesehatan yang tidak merata, kelalaian masyarakat saat menerapkan protokol kesehatan, dan kekurangan pasokan vaksin. Faktor-faktor ini memperburuk pandemi, terutama di negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.
WHO meminta negara-negara kaya yang kelebihan stok vaksin untuk berbagi dengan negara-negara miskin. Dunia harus bersama bergerak untuk mencapai satu tujuan ambisius, yaitu memvaksin orang dewasa secepat mungkin. Setidaknya, ini dapat mengurangi laju penyebaran virus COVID-19.
Efektivitas dan Pendistribusian Vaksin
Selalu ada kemungkinan sebagian orang tidak mau divaksin, dan mereka memiliki risiko untuk terinfeksi virus. Fungsi vaksin adalah mengurangi risiko terkena penyakit dengan memaksimalkan kerja pertahanan alami tubuh untuk membangun perlindungan. Para pakar mengatakan bahwa vaksin memang tidak langsung menghentikan pandemi. Melihat kondisi distribusi vaksin di Indonesia selama enam bulan terakhir, kita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kekebalan kelompok.
Selama orang-orang masih melakukan perjalanan tanpa protokol kesehatan, maka virus COVID-19 terus beredar dari satu lokasi ke lokasi lain. Sadarilah, risiko penularan COVID-19 masih ada. Saat virus beredar, mereka akan terus bermutasi dan lebih banyak varian baru bermunculan. Ada kemungkinan varian virus COVID-19 yang baru ini kebal terhadap vaksin yang tersedia sekarang. Ini adalah skenario yang buruk.
Contoh mutasi virus COVID-19 adalah varian Alfa yang pertama kali diidentifikasi di Inggris saat vaksinasi sedang berlangsung. Kemudian varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India dan telah diidentifikasi beredar di lebih dari 60 negara.
Setelah Vaksin, Tetap Pakai Masker
Setelah menerima vaksin lengkap, bukan berarti Anda bisa langsung keluar rumah tanpa masker. Ada kemungkinan Anda masih bisa menjadi pembawa virus, walau tanpa gejala medis. Inilah alasan utama untuk tetap menggunakan masker, serta menjaga jarak. Ingat, pandemi belum berakhir sampai penularan global selesai.
Photo by Martin Sanchez on Unsplash
- Topik Lainnya
- Pandemi
- COVID-19
- Vaksin COVID-19
- Virus Corona
- WHO