Olahraga VS Siklus Menstruasi

Olahraga VS Siklus Menstruasi

1 menit baca

Olahraga rutin perlu diimbangi asupan nutrisi yang baik, agar tidak mengganggu keseimbangan kadar hormon yang mengatur siklus menstruasi.

Tubuh yang sangat aktif bergerak cenderung kehilangan banyak lemak juga unsur nutrisi lain yang penting. Hal ini disebabkan karena ketika bergerak, seluruh organ tubuh membutuhkan suplai lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Jika tidak diimbangi pola makan yang tepat, maka tubuh akan mengalami “stres” yang menyebabkan gangguan hormonal. Kondisi inilah yang menjadi pangkal gangguan siklus menstruasi seorang perempuan.

Jika penundaan siklus menstruasi berlangsung berulang-ulang, maka hal ini menandakan kadar estrogen di dalam tubuh sedang sangat rendah. Kondisi ini cenderung memicu risiko rendahnya masa tulang, yang berarti meningkatnya risiko terjadinya retakan pada tulang. Tetapi ini bukan berarti perempuan tidak dapat berolahraga secara intens. Lakukan hal-hal berikut ini agar kegemaran berolahraga tidak terganggu, dan tubuh bebas “stres”.

  1. Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Pastikan setiap hari tubuh mendapatkan asupan kalori yang cukup sebelum mulai berolahraga. Jika bobot tubuh Anda telah mencapai bobot ideal, pastikan agar tidak mengalami penurunan bobot lagi. Selain itu, mengonsumsi menu dengan komposisi lemak, protein, dan karbohidrat yang seimbang sangat disarankan. Pastikan Anda mencukupi kebutuhan kalsium tubuh sebanyak 1300 mg per hari, atau 400 iu Vitamin D setiap hari, baik melalui makanan ataupun suplemen, agar kesehatan tulang Anda terjaga.
  2. Catat siklus menstruasi. Jika Anda mengalami penundaan siklus menstruasi, segera berkonsultasilah dengan dokter. Bisa jadi penundaan siklus menstruasi merupakanpertanda bahwa tubuh Anda mengalami stres karena olahraga yang berlebih, atau karena Anda tidak mengonsumsi cukup nutrisi.
  3. Jangan abaikan nyeri. Ketika merasakan nyeri pada bagian tubuh, tungkai atau kaki saat sedang berolahraga, atau nyeri pada saat peregangan, sekecil apapun skala nyeri itu Anda rasakan, segera periksa ke dokter. Bisa jadi ada gangguan pada otot atau retakan kecil pada tulang yang harus segera ditangani serius.

Photo By Jonathan Borba on Unsplash