Pernahkah mengalami nyeri saat berkemih? Bahkan ada darah yang keluar bersama urin? Selain tidak nyaman, kondisi ini tentu saja menyebabkan kecemasan. Hal yang sangat mungkin menyebabkan terjadinya nyeri dan perdarahan saat berkemih adalah infeksi kandung kemih atau lebih tepatnya adalah infeksi saluran kemih; jenis infeksi yang sangat umum dialami perempuan.

Pemicu terjadinya infeksi saluran kemih adalah bakteri. Bakteri dapat masuk ke dalam saluran kemih karena sanitasi yang buruk pada toilet yang digunakan, air pembersih yang mengandung bakteri, dan pada perempuan yang telah aktif secara seksual bakteri masuk melalui hubungan seksual.

Gejala & Pengobatan
Selain nyeri dan perdarahan saat berkemih, gejala lain infeksi kandung kemih adalah:

• Demam,
• Nyeri di perut bagian bawah,
• Sensasi ingin berkemih yang berlangsung terus menurus, sekalipun tak ada yang dikeluarkan.

Untungnya infeksi saluran kemih mudah disembuhkan, sebaliknya jika dibiarkan, infeksi bisa menjalar ke ginjal dan menyebabkan gangguan yang serius.

Langkah pencegahan
Agar terhindar atau mencegah agar infeksi tak berulang, lakukan hal ini:

• Gunakan semprotan antiseptik saat berada  di toilet duduk yang digunakan bersama, seperti di mal, atau bandara. Jika tak ada semprotan antiseptik, gunakan tisu untuk melapisi toilet.
• Bersihkan diri setelah berkemih dengan air atau tisu (jika tidak tersedia air), ingat bahwa gerakan membersihkan yang benar adalah dari arah depan ke belakang.
• Jika telah aktif secara seksual, segera berkemih setelah berhubungan. Jangan menunggu hingga lebih dari 30 menit. Cara ini bisa mengeluarkan bakteri dari dalam saluran vagina, sehingga mencegah terjadinya infeksi.

Ingatlah untuk segera memeriksakan diri ke dokter Obgyn, jika mengalami gejala-gejala tersebut. Tak perlu malu, karena infeksi ini sangat umum. Sangat penting mendapatkan obat yang tepat agar dapat tuntas disembuhkan.

Photo by Jcomp on Freepik