Sumba terkenal dengan pelestarian budaya dan alamnya. Dua kombinasi tersebut bisa ditemukan di Kampung Adat Ratenggaro. Baca alasannya di sini!
Kampung Adat Ratenggaro berjarak sekitar 40 km dari Tambolaka, terletak di Desa Umbu Ngedo, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Memasuki area kampung adat, Anda seperti kembali ke zaman megalithikum sekitar 4.500 tahun lalu, di mana terdapat banyak kuburan batu tua. Keunikan kampung adat ini adalah rumah adatnya (Uma Kelada) yang memiliki ciri khas menjulang tinggi mencapai 15 meter. Atap rumah menggunakan bahan dasar jerami dan tinggi rendahnya atap didasarkan atas status sosial mereka. (SEPADA POST/EMELIA L)Keunikan lain dari situs Kampung Adat Ratenggaro adalah letaknya yang berdekatan dengan Pantai Ratenggaro, Anda bisa melihat langsung pantai seperti yang dilakukan anak kecil yang berdiri di dekat kuburan megalithikum. Nama Ratenggaro memiliki arti ‘Rate’ yang berarti kuburan dan ‘Garo’ yang berarti orang-orang Garo. Dahulu kala ketika masih terjadi perang antar suku, suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur di tempat itu juga. Suku dari penghuni kampung yang sekarang ini berhasil merebut wilayah desa orang-orang Garo. (SEPADA POST/EMELIA L)Kampung Adat Ratenggaro masih memegang teguh dan melestarikan adat dan tradisi peninggalan leluhur, terbukti dari masyarakatnya yang masih menganut tradisi Marapu. Di kampung ini terdapat 14 rumah adat dengan masing-masing rumah memiliki 100-200 keluarga yang tinggal, terutama di sekitar kampung adat tersebut. Setiap hari ada 1-2 orang pelancong yang tinggal secara bergantian di rumah-rumah adat. (SEPADA POST/EMELIA L)Setiap bulan ada sekitar 1.000 pelancong, baik dari nasional dan internasional, datang ke Kampung Adat Retanggaro. Masuk ke kampung ini sebenarnya gratis, tetapi jangan kaget bila dimintai donasi saat masuk ke kampung ini. Anda bisa memberikan Rp20.000 s.d. Rp50.000. Ada beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan saat berkunjung. Anda bisa melihat daftar aktivitas dan harganya di depan pintu masuk Kampung Adat Retanggaro. (SEPADA POST/EMELIA L)