Mitos Pembuahan

Mitos Pembuahan

1 menit baca

Mitos menyebabkan perempuan sering keliru memahami pembuahan, dan berujung pada kehamilan tidak terencana. Agar tak salah kaprah, pelajari kebenaran di balik berbagai mitos ini.

Mitos menyebabkan perempuan sering terperangkap pada pemahaman keliru tentang pembuahan, dan berujung pada kehamilan tidak terencana. Agar tak salah kaprah, pelajari kebenaran di balik berbagai mitos ini.

1. Hubungan seks tanpa pengaman tidak akan menyebabkan kehamilan jika setelahnya seorang perempuan berkemih. Tidak benar! Ureter atau saluran kemih berbeda dari vagina. Bahkan douching pun tidak akan bisa membersihkan sperma yang telah masuk ke dalam saluran vagina.

2. Satu kali berhubungan seksual, tidak bisa sebabkan kehamilan. Jika hubungan seksual dilakukan pada masa subur, maka cukup 1 kali dilakukan dan hanya butuh 1 sel sperma yang sehat; dapat terjadi pembuahan, seorang perempuan bisa hamil.

3. Posisi tertentu di saat berhubungan intim bisa mencegah pembuahan. Sesaat sperma masuk ke dalam saluran vagina, maka sel tersebut akan berenang sangat cepat ke dalam saluran reproduksi dan mencapai rahim; mencari sel telur matang yang bisa dibuahi.

4. Senggama terputus saat berhubungan seksual akan mencegah pembuahan. Air mani pria, yang diproduksi sebagai pelumas bahkan sebelum ejakulasi, telah mengandung sperma. Jadi bisa saja pembuahan terjadi.

Informasi dan pemahaman yang benar tentang proses pembuahan akan membantu seorang perempuan melindungi diri dari kehamilan tak terencana, atau justru merencanakannya.