Mitos atau Fakta: Pembalut Menyebabkan Kanker Serviks

Mitos atau Fakta: Pembalut Menyebabkan Kanker Serviks

2 menit baca

Perempuan pasti takut terkena kanker serviks. Apakah benar bahan-bahan dalam pembalut berisiko meningkatkan kanker serviks?

Terdengar kabar bahwa pembalut yang mengandung bahan-bahan tertentu dapat memicu kanker serviks. Sebelum panik, artikel ini akan membahas hal-hal terkait pembalut, kesehatan reproduksi perempuan, dan kanker serviks.

Mitos belaka
Hingga saat ini para ahli dan peneliti di bidang kesehatan menyatakan bahwa satu-satunya penyebab kanker serviks adalah virus Human papillomaviruses (HPVs). Virus ini sangat mudah berpindah dari satu orang ke orang lain, namun perpindahannya hanya terjadi melalui hubungan seksual.

Prof. dr. Andrijono SpOG(K) mengatakan bahwa isu kanker serviks disebabkan oleh pemakaian pembalut adalah mitos belaka karena sebenarnya hanya virus HPVs yang bisa menyebabkan kanker ini berkembang dan menyebabkan kanker pada wanita.

Kalau seorang perempuan belum melakukan hubungan seksual maka tidak perlu cemas. Tetapi bukan berarti perempuan yang telah menikah dan pernah melakukan hubungan seksual, statusnya tidak aman. Keberadaan HPVs ini secara mudah terdeteksi dan jika diketahui pada stadium dini dapat diatasi hingga tidak berdampak.

Cara mendeteksinya adalah dengan tes papsmear. Tes ini dapat dilakukan di dokter spesialis kebidanan (Obgyn, Obstetric-Gynecology).

Saat tes dilakukan, dokter memasukan spatula medis ke dalam saluran vagina hingga menyentuh leher rahim dan mengambil sample jaringan untuk diperiksa. Hasilnya bisa positif dan negatif. Jika diketahui positif, dokter akan segera melakukan tindakan medis (terapi hingga penanganan) yang sesuai kondisi gangguan yang dialami leher rahim ketika itu.

Sedangkan jika kondisi seorang perempuan negatif, saat ini dokter sudah bisa menawarkan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap serangan virus tersebut.

Fakta tentang pembalut
Jika pemicu kanker serviks adalah virus yang ditularkan melalui hubungan seksual, lalu mengapa pembalut dihubung-hubungkan? Bisa jadi karena pembalut adalah benda asing yang rutin digunakan perempuan dan bersentuhan langsung dengan organ reproduksi.

Di lain sisi, kondisi kesehatan reproduksi perempuan juga sangat rentan terhadap berbagai serangan infeksi. Tentulah sangat mudah menghubungkan kedua fakta ini dan mengemasnya menjadi sebuah kabar yang menarik perhatian dengan cara menghubungkannya dengan kanker serviks.

Hal paling pasti adalah setiap produk pembalut yang akan dipasarkan di Indonesia harus memiliki nomor registrasi tertentu yang tertera pada kemasan berupa tulisan DEPKES RI AKD / AKL xxxxxxxx. Deretan nomor tersebut bukan sekadar identitas registrasi, melainkan pernyataan DEPKES bahwa produk dibuat berdasarkan standar industri dan kesehatan. Dengan kata lain, nomor tersebut adalah jaminan bahwa tidak ada materi atau proses pembuatan produk yang berpotensi memicu gangguan kesehatan.

Sayangi diri sendiri dengan cara memastikan nomor registrasi DEPKES tertera pada setiap kemasan pembalut yang dibeli. Tips lainnya adalah rutin mengganti pembalut minimal 5 kali sehari karena saat menstruasi harus menjaga organ reproduksi perempuan lebih bersih dan terhindar dari lembab dan kuman penyebab penyakit.

Background photo created by freepik - www.freepik.com