Menstruasi Bukan Darah Kotor

Menstruasi Bukan Darah Kotor

1 menit baca

Kandungan cairan menstruasi cenderung beragam, termasuk zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Namun darah dalam cairan menstruasi bukan darah kotor.

Bukan rahasia jika ada anggapan bahwa darah menstruasi adalah "darah kotor" yang perlu dikeluarkan dari tubuh perempuan. Benar bahwa bersama darah menstruasi, tubuh mengeluarkan unsur-unsur yang tidak terpakai. Tetapi sebenarnya darah yang ada adalah darah yang sama seperti darah yang mengalir di dalam tubuh kita.

Darah menstruasi pada dasarnya terdiri dari darah, jaringan dalam rahim yang diluruhkan, dan unsur-unsur dari dalam saluran vagina yang dikeluarkan oleh tubuh. Komposisi unsur yang terkandung di dalam darah menstruasi sebenarnya menggambarkan berbagai tahapan sepanjang siklus menstruasi.

Sekalipun demikian, volume dan kekentalan darah menstruasi setiap perempuan berbeda. Ketebalan selaput dinding rahim yang diluruhkan adalah faktor utama yang memengaruhi darah menstruasi. Makin tebal selaput dalam dinding rahim, makin kental darah menstruasi yang dikeluarkan. Selain itu, ada unsur-unsur dari saluran vagina yang terkandung di dalam darah menstruasi, umumnya berupa cairan elektrolit, seperti; sodium dan potasium.

Darah menstruasi mengandung air, juga sedikit zat besi dan hemoglobin. Darah menstruasi memiliki kadar pH yang sama dengan darah biasa, yaitu 7.2. Sedangkan kadar protein, kolesterol dan bilirubin cenderung lebih rendah dibandingkan darah biasa.

Darah menstruasi tidak mengandung unsur yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah, dan karenanya tetap cair baik di dalam atau pun di luar tubuh. Tiga unsur pembeku darah, yaitu; prothrombin, thrombin, dan fibrinogen tidak terdapat di dalam darah mensturasi. Darah menstruasi mengandung banyak unsur yang membuat darah tetap cair.

Jadi, sebenarnya selain selaput dinding rahim dan unsur dari saluran vagina, darah menstruasi adalah darah biasa. Bukan darah kotor!

Photo by Upklyak on Freepik