Mengapa Saya Sering Menguap?

Mengapa Saya Sering Menguap?

2 menit baca

Penelitian terakhir dengan data yang cukup lengkap berhasil membuat kesimpulan yang mencerahkan. Menguap erat berhubungan dengan daya konsentrasi.

Jika kita memerhatikan sekeliling, maka kita bisa menemukan ada seseorang yang lebih sering menguap dibandingkan orang lain. Hingga saat ini, menguap masih diartikan sebagai reaksi terhadap situasi yang tidak nyaman, yaitu rasa bosan atau reaksi tidak memperdulikan kondisi sosial. Benarkah demikian?

Proses Pendinginan Otak
Sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan di jurnal ilmiah: Communications Biology (Massen, et. al., 2021) membuat sebuah kesimpulan menarik setelah menguji hipotesa tentang alasan seseorang menguap: Hipotesa pendinginan otak. Menurut hipotesis pendinginan otak, tujuan dari kontraksi otot dan tarikan napas dalam yang terjadi ketika seseorang menguap adalah cara mendorong darah yang lebih panas dari kepala dan menggantinya dengan darah yang dingin. Cara ini akan mendinginkan temperatur otak, karena peningkatan suhu akibat aktivitas sel-sel saraf dapat mengganggu fungsi otak.

Studi terbesar di dunia tentang menguap
Hipotesis pendinginan otak tentang menguap menunjukkan bahwa makhluk hidup yang memiliki otak lebih besar, memiliki lebih banyak sel saraf, cenderung lebih sering dan lebih lama menguap. Hal ini disebabkan otak yang lebih besar membutuhkan lebih banyak upaya untuk proses pendinginan dibandingkan otak dengan ukuran lebih kecil.

Untuk menguji prediksi ini, para ilmuwan melakukan analisis terhadap peristiwa menguap, dengan data yang sangat besar. Para ilmuwan menganalisis 1.291 video menguap yang berbeda-beda; dengan subyek tak hanya manusia, melainkan juga hewan, total dari 101 spesies berbeda; 55 spesies mamalia dan 46 spesies burung. Pada setiap video yang dicermati, para ilmuwan mencatat berapa lama subyek dalam video itu menguap. Video yang dijadikan bahan penelitian didapatkan dari footage rekaman kebun binatang atau sengaja dibuat selama pengamatan ilmiah, dan juga diunduh dari halaman internet. Kemudian para peneliti mengekstraksi data ukuran otak dan sesuai jenis spesies yang menguap, dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Hubungan menguap dan ukuran otak
Ilmuwan menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara durasi menguap dan ukuran otak serta jumlah sel saraf di dalam otak setiap spesies. Subyek penelitian dengan ukuran otak lebih besar dan memiliki lebih banyak sel saraf cenderung menguap lebih lama daripada subyek yang memiliki otak lebih kecil dan sel saraf lebih sedikit.

Jadi, menguap bukanlah hal negatif. Melainkan fungsi normal tubuh untuk memastikan otak tetap bekerja optimal. Pendapat yang menyatakan bahwa orang cenderung menguap jika pembicaraan yang dihadapinya membosankan, sama sekali tidak benar. Sebaliknya, seseorang menguap untuk memastikan ia tetap dapat mengikuti sebuah percakapan.

Coffee photo created by wayhomestudio - www.freepik.com