
Mengapa Menguap? Hoaaam...
Menguap karena mengantuk wajar. Tapi saat kita menguap tanpa mengantuk, tentulah menimbulkan tanda tanya. Diketahui ada beberapa hal yang menjadi pemicunya.
Anda tentu sering mengalami tiba-tiba menguap tanpa mengantuk dan terjadi sesaat setelah orang di sekitar menguap lebih dulu. Tak heran jika menguap dianggap dapat menular. Tapi benarkah? Agar tak penasaran, baca penjelasan para ahli berikut ini
Mendinginkan otak. Penelitian menjelaskan, menguap adalah mekanisme biologis yang terjadi pada manusia untuk mencegah otak terlalu panas karena bekerja berlebihan. Sama seperti halnya komputer, otak akan bekerja lebih efisien jika dingin. Jadi menguap adalah kesempatan tubuh menarik lebih banyak oksigen, mengirimkannya ke otak sehingga kembali dingin.
Menyegarkan. Merasa bosan, lapar, dan lelah; adalah kondisi yang mengganggu fokus kita sehingga sulit untuk memusatkan perhatian. Menguap menjadi sinyal bagi tubuh bahwa kita perlu melakukan sesuatu agar tetap siaga dan fokus.
Tertular. Hasil sebuah penelitian yang dilakukan dengan menunjukkan video seseorang yang menguap, menunjukkan bahwa 50% orang yang melihat video itu ikut mulai menguap. Bahkan sekadar berpikir dan membaca tentang menguap bisa memicu seseorang menguap. Sebenarnya hal ini tidak aneh, karena ada beberapa hal lain yang juga menular, misalnya; tertawa dan senyuman. Sejumlah penelitian yang mempelajari hal ini menjelaskan bahwa menguap yang menular tejadi pada kita merupakan reaksi otak "bersimpati" terhadap orang lain di sekitar kita yang mengalaminya.
Kita mungkin tidak akan sepenuhnya memahami mengapa tiba-tiba menguap, atau mengapa menguap sangat menular. Tetapi jika Anda menguap saat membaca artikel ini, tentu bisa dipahami.
*Sumber: thenewyorktimes.com