- Depan >
- Sapa Jiwa >
- Virus Corona >
- Mengapa Corona CoViD-19 Dinyatakan Sebagai Pandemik?

Mengapa Corona CoViD-19 Dinyatakan Sebagai Pandemik?
11 Maret 2020, WHO menyatakan penyebaran infeksi Corona CoViD-19 mencapai status pandemik. Apakah ini pertanda mencapai tingkat yang lebih berbahaya?
Penyebaran infeksi virus Corona CoViD-19 yang diketahui berawal dari Provinsi Hubei, tepatnya kota Wuhan, di Republik Rakyat Cina sejak November 2019 telah meluas. Data yang disampaikan oleh pimpinan WHO saat ini, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan per 11 Maret 2020; infeksi virus Corona yang menyebabkan CoViD-19, atau dengan nama resmi SARS-Cov-2, telah menyebabkan kematian 4,291, dari 118,000 kasus yang dilaporkan terjadi di 114 negara. Kondisi ini menyebabkan WHO menetapkan status pandemik pada kasus CoViD-19.
Lalu, apakah ini berarti virus tersebut semakin kuat menginfeksi? Akankah WHO dan pemerintah negara-negara di dunia menerapkan tindakan khusus yang lebih ketat dalam menangani kondisi ini? Agar tak mengira-ngira, sebaiknya kita mencermati status pandemik ini secara tepat.
Pandemik adalah istilah yang digunakan dalam dunia kesehatan untuk menjelaskan area penyebaran penyakit, terutama jenis infeksi, yang sangat luas mencakup seluruh dunia. Mengacu pada kondisi CoViD-19 yang telah menginfeksi 118.000 orang, dan terjadi di 114 negara yang terdapat di semua benua, maka statusnya sudah dapat disetarakan sebagai pandemik.
Jadi, pandemik tidak menyatakan peningkatan kemampuan virus menyerang atau menginfeksi manusia. Status pandemik tidak akan mengubah metode penanganan individu yang terinfeksi. Namun, sangat mungkin terjadi para pemimpin negara mengambil langkah tertentu untuk meminimalkan kejadian infeksi dengan membatasi lalu-lintas ke dan dari negaranya. Kondisi inilah yang terjadi di Wuhan beberapa saat lalu, atau Italia pada saat ini; ketika kota dan negara memberlakukan kebijakan isolasi di wilayah mereka.
Penduduk tidak diizinkan keluar dan masuk ke wilayah yang terisolasi, aktivitas dibatasi sehingga penduduk seminim mungkin keluar rumah dan tidak berkumpul karena berpotensi memicu penyebaran infeksi.
Sebelum mencapai status pandemik, penyakit lebih dulu memiliki status endemik dan epidemik.
o Endemik adalah kondisi penyebaran infeksi yang menetap pada area atau populasi tertentu. Contohnya, Malaria yang cenderung ada di daerah pesisir dan wilayah Indonesia timur. Jenis penyakit ini selalu ada, namun terlokalisasi di daerah tersebut. Masyarakat bahkan cenderung terbiasa dengan jenis infeksi ini.
o Epidemik menjelaskan kondisi infeksi yang dialami banyak orang pada kurun waktu yang sama dan menyebar ke beberapa daerah di wilayah yang sama. Kondisi yang paling tepat menjelaskan istilah ini adalah ketika wabah CoViD-19 meluas dari Wuhan, yang berada di benua Asia ke beberapa negara di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Sekarang, setelah berbagai negara di lima benua melaporkan kasus CoViD-19, maka status epidemik CoViD-19 perlu ditingkatkan menjadi pandemik. Ini berarti kita memiliki "musuh" yang sama. CoViD-19 menyerang tanpa memandang ras. Saatnya kita bersatu, saling respek dan saling menjaga agar penyebaran infeksi ini berhenti.
Lakukan langkah menjaga kesehatan dari diri sendiri; meditasi untuk menurunkan tingkat stres, cuci tangan sesering mungkin dengan cara yang benar, istirahat cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi, mengenakan masker saat sakit demi berjaga-jaga agar virus apapun tak menyebar ke lingkungan.
Jika setiap individu melakukan hal ini, maka secara global akan terjadi gelombang hidup sehat. Daya tahan tubuh kita meningkat, sehingga tak mudah lagi terinfeksi berbagai infeksi, termasuk CoViD-19. Mengapa tidak terpikir melakukannya? Lakukan sekarang, dan ajak orang-orang terdekat Anda melakukannya juga.