Mencegah Penurunan Kemampuan Kognitif
Anda keliru jika berpikir bahwa proses penuaan yang terjadi di otak tidak terhindarkan, dan tidak dapat diintervensi.
Seiring pertambahan usia, tubuh manusia termasuk juga otak, mengalami proses degeneratif. Pada otak yang terjadi adalah penurunan kemampuan kognitif. Para peneliti telah menemukan aktivitas tertentu yang jika dilakukan dan dijadikan kebiasaan dapat memperlambat proses degeneratif pada otak.
Meningkatkan detak jantung. Hal ini berarti kita harus berolahraga. Jenis endurance training (latihan daya tahan) seperti jalan jarak jauh dan aktivitas erobik diketahui memicu neurogenesis (proses pembentukan neuron baru, yang berdampak pada kemampuan mengingat). Pastikan agar Anda berolahraga di tempat yang bebas polusi agar manfaat olahraga menjadi optimal, karena polusi diketahui menekan produksi neuron. Jika Anda tidak suka olahraga, cobalah melakukan aktivitas berkelompok. Seperti olahraga, berinteraksi diketahui meningkatkan detak jantung. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kombinasi antara koordinasi tubuh dan sosialisasi terbukti meningkatkan ketebalan cortex yang berhubungan sosialisasi/emosi, yang sangat penting saat kita bertambah usia.
Mengubah pola makan. Bukti menunjukkan bahwa berpuasa dan membatasi asupan kalori (intermitten fasting) dapat meningkatkan proses neurogenesis. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, intermitten fasting terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan struktur otak, juga menekan gejala gangguan metabolisme seperti diabetes. Mengurangi konsumsi gula buatan dapat mencegah kerusakan oksidatif yang diketahui meningkatkan risiko Alzheimer. Anda dapat mencoba beberapa metode pengaturan pola makan, setelah berkonsultasi ke dokter:
- Berpuasa dan hanya minum air selama 24 jam sebulan sekali
- Kurangi asupan kalori 50-60%; dua hari dalam seminggu, tidak harus berurutan; selama 2 - 3 bulan, atau bisa juga lebih
- Turunkan konsumsi kalori 20% setiap hari, selama 2 minggu. Lakukan 3 - 4 kali dalam setahun
- Makan antara jam 8 pagi - 8 malam, atau 12 siang - 8 malam seperti biasa.
Prioritaskan tidur. Tidur membantu otak membersihkan syaraf dan sistemnya. Jika seseorang kurang tidur, daya ingatnya yang berkurang, sedangkan jika seseorang tidak tidur semalaman, kemampuan berpikirnya akan menurun. Karena inilah para ahli menyarankan agar kita memenuhi waktu tidur 7-9 jam, ditambah istirahat siang, sangat tepat dilakukan. Kebutuhan tidur memang berkurang seiring pertambahan usia. Tentu saja ada pengecualian individual, tetapi sebaiknya setiap orang memiliki waktu tidur yang konsisten; memastikan kualitas dan lama tidur yang cukup untuk mendukung kemampuan otak sepanjang waktu. Lalu, bagaimana kita tahu bahwa kita sudah cukup tidur? Jika Anda bangun pada waktu yang sama di akhir minggu seperti hari-hari biasa maka itu adalah tanda bahwa Anda cukup tidur. Jika Anda butuh beristirahat atau tidur siang yang cukup panjang maka Anda belum cukup tidur.
Pilih salah satu untuk Anda lakukan pada tahap awal, dan setelah hal tersebut menjadi kebiasaan, pindah ke aktivitas berikut dan lakukan secara konsisten hingga menjadi kebiasaan juga. Terus seperti itu hingga Anda dengan mudah melakukan 3 hal di atas sebagai kebiasaan. Anda akan menemukan bahwa pada akhir tahun, Anda lebih sehat, lebih berenergi dan termotivasi dibandingkan saat ini, bahkan ketika usia Anda telah bertambah setahun.
Photo by Glenn Carstens-Peters on Unsplash
- Topik Lainnya
- Otak
- Tidur
- Daya Ingat