Selain PMS, keluhan gatal di area vagina cenderung dialami pada saat menstruasi. Kondisi  sebenarnya tidak perlu dialami dan bisa dicegah jika kita selalu merawat kulit di area itu dengan tepat.

• Bersihkan area kulit di sekitar vagina hanya dengan air bersih. Lakukan setiap kali selesai BAB, pipis dan saat mandi.
• Jangan lupa mengeringkan area ini hingga benar-benar kering, agar kulit tidak lembap. Waspadai pemilihan jenis bahan celana dalam sintetis, karena bisa memicu kelembapan di permukaan kulit. Ganti segera celana dalam dan luar yang basah, karena akan memicu gatal akibat reaksi jamur di permukaan kulit.
• Pelajari gerakan membersihkan vagina dengan benar, yaitu dari arah depan (vagina) ke arah belakang (saluran pembuangan). Cara ini perlu dipastikan demi mencegah bakteri, kuman atau virus yang ada di saluran pembuangan berpindah ke area  vagina.
• Sehari sekali, biasanya pada saat mandi sore, bersihkan area kulit di luar vagina dengan air hangat dan sabun yang tidak mengandung pewangi.
• Ganti pembalut setiap kali terasa lembap, lalukan setiap 4 jam sekali demi mencegah terjadinya iritasi kulit.
• Saat tidak menstruasi gunakan pantyliner. Pantyliner adalah benda yang dibuat khusus untuk melindungi kulit di area vagina dari kondisi lembap akibat produksi cairan vagina setiap hari. Pastikan untuk tidak menggunakan pantyliner saat tidur malam.
• Rapikan bulu pubis. Rambut tubuh ini sebaiknya tidak dicukur habis, karena memiliki fungsi untuk melindungi kulit di area vagina dari gesekan. Tapi pastikan saja tidak tumbuh terlalu lebat, karena akan menyebabkan lembap berlebih yang dapat memicu iritasi kulit sehingga memicu gatal.

Jika kita konsisten melakukan hal ini,  maka kulit di area vagina akan sehat, dan bebas lembap, dan terbebas dari gangguan gatal saat menstruasi.

Photo by Marcelo Matarazzo on Unsplash