
Memuji Anak 'Cantik' Berdampak Buruk pada Konsep Diri
Anda sebaiknya mempertimbangkan isi pujian kepada anak perempuan agar mereka menjadi sosok yang percaya diri ketika dewasa.
Terkadang kita spontan memuji anak-anak perempuan berdasarkan penampilan fisiknya. Ketika mereka berpakaian rapi atau seusai mandi, kita mengatakan bahwa mereka sungguh cantik dan memesona. Intensi orang tua mengucapkan pujian tidak salah, karena anak-anak memang sangat menggemaskan. Tetapi ternyata, hal ini dapat memupuk rasa percaya diri yang keliru pada anak.
Jika anak perempuan hanya mendapatkan pujian fisik sejak kecil, maka konsep diri, yang cenderung terbentuk, ketika dewasa dipengaruhi oleh penampilannya. Mereka akan berpikir bahwa penampilan cantik adalah segalanya di hidup mereka.
Penelitian oleh The National Organization for Women menemukan bahwa lebih dari separuh anak perempuan, usia 13 tahun di Amerika, tidak bahagia dengan bentuk tubuh mereka. Angka ini meningkat hingga 78% pada usia 17 tahun. Demikian pula, hasil penelitian Good Childhood Report 2016 dari The Children's Society, menemukan bahwa lebih dari sepertiga anak perempuan usia 10-15 tahun di Inggris, tidak senang dengan penampilan fisik mereka.
Mulai sekarang, Anda bisa turut mengarahkan rasa percaya diri anak dengan lebih baik. Hindari fokus pada penampilan fisiknya, melainkan beri pujian pada kecerdasan, energi, perhatian, atau rasa ingin tahu mereka. Jika Anda membutuhkan inspirasi, berikut adalah alternatif pujian yang bisa dicoba ketika berbicara dengan anak-anak perempuan.
- Senang sekali bisa bertemu kamu hari ini!
- Apa yang sedang kamu baca hari ini?
- Apa yang paling kamu sukai dari buku itu?
- Ketika aku seusia kamu, aku paling suka baca buku ____.
- Apa channel YouTube atau film favoritmu?
- Bagaimana perkembangan hobi piano/balet/karate kamu?
- Apa kegiatan atau permainan favorit kamu saat ini?
- Olahraga apa yang kamu suka mainkan?
- Apa yang kamu lakukan hari ini?
- Wah! Kamu sepertinya benar-benar pandai mengerjakan ____.
- Apa hal baik yang kamu lakukan hari ini?
- Aku ingin melihat mainan favorit Kamu. Bisakah kamu menunjukkannya?
- Apakah kamu bermain video game? Apa kesukaanmu?
- Kamu terlihat sangat bahagia hari ini! Ayo ceritakan, ada apa?
- Apa hal yang kamu suka tentang sekolah?
Jika Anda merasa gagal mencoba untuk tidak memuji penampilannya, coba alihkan fokus dari kata “cantik”, “manis”, atau “imut” menjadi pernyataan deskriptif dan netral. Contoh:
- Wow, kamu memakai begitu banyak warna ungu! Apakah itu warna favoritmu?
- Sepatu itu keren! Apakah bisa menyala?
- Apakah kamu memilih pakaian ini sendiri?
- Sweater itu terlihat sangat nyaman.
- Aku juga punya sepatu/gaun/jepit rambut seperti itu dulu saat masih kecil.
- Aku yakin sepatu kets itu bikin kamu berlari sangat cepat, bukan?
Mudah-mudahan, ini dapat melatih anak-anak perempuan bahwa penampilan bukanlah hal yang terpenting. Anda, sebagai orang tua atau dewasa, dapat memberikan perhatian yang secukupnya pada penampilan, lalu mengalihkan pujian pada kualitas diri dan minat mereka.
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
- Topik Lainnya
- Komunikasi
- Anak
- Relationship
- Kesehatan Mental