
Memastikan Asupan Vitamin D Bermanfaat
Menurut para ahli, vitamin D memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh; membentuk tulang kuat, jantung sehat, menguatkan sistem kekebalan, bahkan menjaga mood tetap baik!
Dalam sebuah penelitian yang dilansir Journal of American Medical Association, JAMA, di tahun 2020, dijelaskan bahwa 80% pasien yang mengalami infeksi berat akibat wabah yang mendunia, memiliki kadar viramin D yang rendah. Penjelasan tentang kadar vitamin D ini hanya dapat diketahui seseorang melalui tes darah. Informasi inilah yang membuat setiap orang disarankan untuk memeriksakan kadar vitamin D tubuh.
Lalu, jika ternyata kadar vitamin D rendah, apakah yang dapat dilakukan? Bagi kita yang tinggal di area tropis dengan banyak matahari, tak perlu ragu untuk memanfaatkan kelimpahan sinar Sang Surya. Berjemur sekitar 20 menit setelah jam 8 pagi sudah memenuhi kebutuhan harian vitamin D kita. Tetapi jika Anda tak yakin melakukannya karena alasan tertentu, misalnya demi menjaga kesehatan kulit, maka alternatifnya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, atau suplementasi vitamin D.
Jika cara ini menjadi pilihan Anda, maka ada beberapa hal yang sebaiknya diketahui tentang asupan vitamin D ini.
Berapa lama asupan vitamin D mencukupi kebutuhan tubuh, setelah dikonsumsi?
Banyak faktor memengaruhi waktu yang dibutuhkan agar kadar vitamin D yang dikonsumsi melalui makanan dan suplemen memenuhi kebutuhan, seperti; seberapa baik kemampuan tubuh seseorang menyerap vitamin D, kondisi kesehatan, dan kadar serum darah awal. Lembaga National Institutes of Health, A.S. menyatakan semakin besar kekurangan kadar vitamin D seserang, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkannya ke level yang dibutuhkan.
Apakah gejala bahwa vitamin D yang dikonsumsi bekerja?
Gejala yang pertama adalah seseorang yang semula kurang kadar vitamin D, akan merasa tubuh lebih nyaman, tanpa pegal dan nyeri. Tidur lebih nyenyak. Menurut para ahli dari Mount Sinai School of Medicine di New York City, Semakin tinggi kadar vitamin D dalam tubuh seseorang, semakin sedikit gangguan tidur yang dialami. Dijelaskan bahwa kondisi ini berhubungan dengan banyaknya reseptor vitamin D di otak, yang merupakan pusat kendali fungsi tidur.
Namun kemudian diingatkan bahwa gejala yang dialami setiap orang berbeda, tergantung status kesehatan, dan tingkat vitamin D sebelum suplementasi
Inilah perlunya seseorang melakukan tes kadar vitamin D, dan mengonsumsi suplemen di bawah pantauan dokter.
Photo by Matheus Vinicius on Unsplash
- Topik Lainnya
- Nutrisi
- Mikronutrisi
- Vitamin
- Vitamin D
- Suplemen