
Memahami Organ Reproduksi Perempuan
• 2 menit baca
Banyak hal menjadikan wanita spesial, salah satunya adalah peran organ reproduksi untuk berkesempatan mengandung. Kenal lebih dekat, yuk!
Organ reproduksi wanita memiliki banyak fungsi, seperti: menghasilkan hormon-hormon penting yang dibutuhkan tubuh, juga membentuk siklus menstruasi. Agar Anda tidak asing pada berbagai fungsi organ reproduksi, tak ada salahnya mengenal lebih dekat. Dengan informasi ini, diharapkan Anda akan lebih menghargai diri sendiri dan merawat organ reproduksi lebih baik lagi.
Informasi dasar, organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam.
Bagian luar terdiri dari:
- Labia majora atau bibir luar kemaluan. Daerah lipatan kulit luar vagina yang berambut. Fungsi bagian ini adalah menjaga kelembapan vagina bagian luar.
- Labia minora atau bibir dalam kemaluan. Bagian lipatan kulit vagina, yang terletak di bagian dalam vagina, dan tidak berambut. Bagian ini terdiri dari berbagai syaraf sensorik dan sangat peka.
- Clitoris. Terletak di tengah labia minora, berupa lipatan kulit. Organ ini sangat peka karena memiliki banyak serabut saraf sehingga bagian ini adalah bagian yang paling sensitif dalam menerima rangsangan seksual.
- Lubang vagina. Rongga penghubung antara rahim dan dunia luar, terletak di antara lubang kecing dan anus (dubur).
- Hymen atau selaput dara. Jaringan tipis berbentuk cincin yang terletak pada "mulut" lubang vagina. Selaput dara seorang wanita dapat terkoyak saat seseorang melakukan hubungan seks pertama kali, atau karena terjatuh, juga setelah melakukan gerakan-gerakan olahraga yang rumit (senam lantai, berkuda, dll). Pada saat selaput dara terkoyak, terkadang terjadi perdarahan, dan terkadang tidak. Kondisi ini berhubungan sangat erat pada kekenyalan otot selaput dara.
- Pubic hair atau rambut kemaluan. Rambut yang tumbuh pada kulit yang menyelimuti tulang pubik (tulang kemaluan). Fungsinya adalah menjaga kelembapan di sekitar vagina. Rambut ini mulai tumbuh saat seorang anak perempuan memasuki masa pubertas.
Bagian dalam terdiri dari:
- Vagina. Saluran berbentuk silinder, berdiameter dinding depan +/- 6,5 cm dan dinding belakang +/- 9 cm, dan sangat elastis. Organ reproduksi ini juga berfungsi sebagai organ seksual, saluran menstruasi, dan jalan lahir bayi.
- Cervix (mulut rahim). Di lokasi ini biasanya sperma dan sel telur bertemu.
- Uterus (rahim). Tempat janin berkembang, bentuk rahim seperti buah alpukat, agak gepeng dan berat normalnya 30- 50 gram. Rahim bersifat elastis, bisa membesar (saat hamil) dan mengecil (setelah bayi lahir).
- Ovarium (indung telur). Berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum). Sebulan sekali, indung telur kiri dan kanan secara bergiliran melepaskan sel telur yang telah matang dan siap dibuahi sperma. Bila tidak dibuahi maka akan ikut keluar pada saat menstruasi. Saat seorang anak perempuan lahir, ovariumnya mengandung sekitar setengah juta ova (cikal bakal telur). Setiap ova mempunyai kemungkinan berkembang menjadi sel telur matang. Namun, hanya sekitar 400 ova saja yang berhasil menjadi sel telur matang selama wanita menjalani usia produktif.
- Fimbria (disebut juga umbai-umbai), mirip dengan jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap telur (ovum) yang dikeluarkan indung telur.
- Tuba Falopi (saluran telur). Terletak di sebelah kanan dan kiri rahim, berfungsi sebagai saluran sel telur matang yang dilepaskan oleh indung telur.
- Topik Lainnya
- Reproduksi
- Kesehatan Reproduksi
- Vagina