Mata Sehat Kala Kerap Mengakses Digital Device

Mata Sehat Kala Kerap Mengakses Digital Device

1 menit baca

Siapa sangka berkedip saat ini perlu sering dilakukan?! Bukan karena ingin menarik perhatian seseorang, tetapi berkedip perlu dilakukan demi kesehatan mata.

Selama periode karantina dan berada di rumah, sebagian besar di antara kita menghabiskan lebih banyak waktu dengan mengakses device digital berlayar;
menonton TV, bermain game online, mengakses media sosial dari ponsel, atau mengakses internet via laptop. Aktivitas ini memicu masalah mata yang dikenal sebagai digital vision syndrome. Gejala yang menandai gangguan ini, antara lain; ketegangan mata, sakit kepala, pandangan kabur, mata kering, leher dan pundak nyeri.

Gangguan ini, menurut para ahli dari the American Academy of Opthtamology, dapat disiasati dengan beberapa cara:

Metode 20-20-20. Penjelasan metode itu adalah; setelah 20 menit melihat layar digital, arahkan mata Anda pada benda yang kira-kira berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Jika Anda melihat benda yang dekat maka mata Anda hanya akan menggunakan satu otot saja dan melihat benda yang berada jauh akan mengurangi ketegangan yang terjadi.

Lebih sering berkedip. Berkedip diketahui akan merelaksasi mata. Setiap kali kita berkedip, bola mata akan dibasahi sehingga terjaga kelembapannya. Pastikan saja ketika berkedip, kelopak mata bagian atas menutup rapat hingga bertemu dengan kelopak mata bagian bawah. Hal ini penting dilakukan agar seluruh permukaan bola mata menjadi lembap.

Posisi tepat. Pastikan layar digital yang dipandangi berada 46 - 76cm dari tubuh dan berada agak di bawah posisi pandangan mata. Selain meminimalkan ketegangan pada leher dan bahu, saat kita memandang layar digital yang posisinya lebih rendah dari posisi mata, maka kita akan melihat ke bawah dengan kelopak mata akan sedikit tertutup, mencegah penguapan berlebih, sehingga bola mata tidak kering.

Photo by Bench Accounting on Unsplash