Mari Belajar dari Emily

Mari Belajar dari Emily

2 menit baca

Serial komsit ini sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya, namun juga mengundang jutaan kritik. Di balik kontroversi itu, ada pesan positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan.

Penggemar serial Emily in Paris tak sabar menunggu lanjutan kisah tokoh sentral yang diperankan gemilang oleh Lily Collins ini. Serial besutan Netflix ini, kabarnya sedang dalam tahap persiapan shooting untuk season 3 dan 4. Terbayangkan semakin seru mengintip pengalaman hidup seorang perempuan muda yang mendatangi Paris untuk bekerja.

Tanpa mengabaikan tampilan fashion yang menarik dan digarap serius, kisah Emily sepanjang 2 seasons memberikan pelajaran hidup yang luar biasa.

Berani meninggalkan zona nyaman
Emily Copper – tokoh utama komsit itu – dikisahkan memiliki kehidupan nyaman di kota asalnya, Chicago. Pekerjaan yang baik, dengan atasan yang disukainya; pacar ganteng yang selalu siap menemaninya. Tetapi ketika dalam sekejap ditugaskan bekerja di negara asing – Prancis – yang tidak terpikirkan olehnya, Emily dengan berani membuat keputusan. Meninggalkan kehidupan nyamannya – bahkan membiarkan hubungan romantisnya berakhir karena sang pacar ganteng tak mendukung - dan menjalani situasi baru yang bisa jadi menguji kemampuan dan ketahanannya. Sepanjang kisah Emily terbentur berbagai hal yang tidak mudah, namun ia bisa mengatasinya. Belajar banyak, membentuk dirinya menjadi lebih baik.

Menghargai budaya asing
Tokoh Emily adalah perempuan yang baik hati dan cerdas, tetapi tidak seorang pun dari rekan sekerjanya di Paris menganggapnya demikian. Emily mengalami berbagai benturan saat berinteraksi. Jika saja ia sempat mencari informasi tentang masyarakat dan budaya kota baru yang akan didatangi, sebenarnya hidup tak akan serumit yang ia alami. Upaya keras memahami kebudayaan dan kebiasaan orang di mana kita tinggal, adalah hal yang sebaiknya kita lakukan.

Menjadi diri sendiri
Sekeji apapun perilaku dan kritik yang didapatkan Emily dari teman sekerjanya di Paris, tidak membuatnya merasa perlu mengubah kepribadian. Kemampuan beradaptasi memang sangat diperlukan jika kita memasuki lingkungan dan masayarakat baru, tapi bukan berarti harus mengubah kepribadian.

Keberhasilan didapatkan dari kerja keras
Dalam Emily in Paris, ada 3 tokoh yang memberi pelajaran menarik tentang kerja keras, mereka adalah Emily – yang berhasil menjalani kehidupan profesinya sekalipun berada di negara asing tanpa bantuan; Mindy – sosok perempuan mandiri yang meninggalkan kehidupan keluarga berkecukupan dan bekerja sebagai pengasuh agar tidak didikte orang tua dan keluarga dan Gabriel – seorang koki ganteng pemilik restoran dan dikisahkan berjuang merentas keterbatasan ekonomi keluarganya.

Berkata jujur mudah, namun sulit hadapi risikonya
Emily digambarkan sebagai perempuan muda yang tidak takut mengungkapkan pendapatnya. Sekalipun seringkali mendapatkan kritik keras, ia berusaha mempertahankan pendapatnya itu. Sebaliknya, ketika ia perlu belajar dari kritikan yang diterima, tanpa sungkan ia melakukannya. Emily mengajarkan kerendahan hati, mau belajar dan jujur menghadapi hidup.

Pelajaran penting lain yang berulang-ulang dipesankan dalam komsit ini adalah menikmati hidup. Sebagai orang muda yang sedang meniti karier, Emily berkesempatan belajar dari para seniornya bahwa bekerja, berprofesi bukanlah satu-satunya hal yang harus dilakukan dalam hidup ini. Berinteraksi, membina hubungan dan bersenang-senang tak kalah penting, agar hidup menjadi lebih seimbang.  We should work to live, not live to work!

Photo by wallpapers.com