Pada dasarnya menstruasi adalah proses pembersihan rahim, dari periode reproduksi yang lalu, agar siap memasuki periode reproduksi berikutnya. Setiap kali mengalami menstruasi, dari rahim akan dikeluarkan cairan yang mengandung darah dan selaput dinding dalam rahim. Tak heran jika warna darah menstruasi cenderung berbeda, bergradasi dari merah terang hingga kecokelatan dan hitam. Warna darah menstruasi tersebut menandakan dominasi zat yang terkandung di dalamnya.

• Merah terang. Darah menstruasi berwarna merah terang menandakan bahwa ini adalah cairan yang baru diluruhkan dan langsung dikeluarkan dari rahim. Biasanya jenis darah ini dialami pada awal menstruasi.
• Merah tua. Darah berwarna merah tua menandakan cairan menstruasi mengandung zat yang telah tersimpan beberapa saat di dalam rahim, atau telah menempel beberapa saat di saluran vagina. Biasanya jenis darah menstruasi ini akan ditemukan ketika bangun pagi hari.
• Kecokelatan atau kehitaman. Jenis darah menstruasi ini menandakan cairan telah beberapa hari diluruhkan dari rahim dan baru dikeluarkan. Biasanya darah menstruasi ini ditemukan beberapa saat menjelang menstruasi berakhir, atau justru tampak sebagai bercak-bercak pada awal menstruasi. Ada kalanya darah menstruasi berwarna gelap disertai gumpalan-gumpalan darah. Ini menandakan selaput dinding dalam rahim yang luruh dan memang harus dibersihkan.
• Oranye. Sekalipun jarang, darah menstruasi berwarna oranye menandakan terjadinya percampuran antara cairan menstruasi dengan cairan leher rahim. Tetapi jika darah menstruasi berwarna oranye ini sering terlihat, disertai aroma yang tajam, ini adalah pertanda terjadinya infeksi, dan sebaiknya segera dikonsultasikan pada dokter obgyn.

Kini tak perlu cemas mendapati perubahan warna darah menstruasi. Dalam satu periode menstruasi, kita bisa melihat cairan dengan warna yang berbeda-beda. Selain cairan berwarna oranye yang disertai aroma menusuk, sesungguhnya darah menstruasi yang berubah-ubah itu sangat wajar.

Photo by Bankete on Freepik