Kurang Tidur Bikin Banyak Ngemil

Kurang Tidur Bikin Banyak Ngemil

2 menit baca

Para ahli menemukan bahwa dorongan mengemil makanan manis bisa dikendalikan dengan kecukupan tidur.

Saat ini masih banyak orang yang menerapkan diet tahunan, setelah beberapa saat di akhir tahun kemarin agak longgar mengatur makan. Di sisi lain, mengendalikan berat badan adalah salah satu resolusi yang paling banyak diniatkan. Sayangnya tidak semua orang bisa memenuhi target pribadi itu.

Selama ini, saran paling umum yang berhubungan dengan pengendalian berat badan adalah; atur asupan, rutin berolahraga, makan dengan penuh kesadaran, kurangi karbohidrat dan lemak, konsumsi lebih banyak plant based food, dan masih banyak lagi.

Namun semua itu tidak menyentuh hal mendasar; metabolisme. Suatu sistem kerja yang dipengaruhi lebih dari sekadar volume makanan dan aktivitas harian kita. Masih ada faktor hormon, neurotransmiter, stres, suhu lingkungan, dan faktor lain yang tak terhitung banyaknya dengan peran penting mengendalikan sistem tersebut. Kita beruntung, karena sebuah hasil penelitian terkini tentang metabolisme baru saja dirilis oleh Sleep sebuah jurnal ilmiah internasional yang khusus membedah tidur dan permasalahannya, akhir tahun 2021 lalu.

Artikel dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa dalam sebuah penelitian, dilakukan pengataman terhadap 93 responden remaja. Para responden itu dipastikan menjalani 5 malam tidur sehat dengan durasi 9,5 jam dan kemudian menjalani 5 malam tidur berdurasi pendek 6,5 jam. Para responden diminta mencatat jenis makanan, waktu makan dan volume makan mereka, untuk setiap periode tidur.

Hasilnya, saat menjalani periode tidur pendek; para responden mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, gula tambahan, dan minuman manis, dan mereka makan lebih sedikit buah dan sayuran. Perbedaan kalori, lemak, dan karbohidrat terlihat jelas setelah jam 9 malam.

Kesimpulan dari penelitian ini sebenarnya memastikan sesuatu yang sudah diduga, bahwa dalam kondisi stres tubuh lelah (waktu tidur sedikit) seseorang cenderung makan lebih banyak di malam hari, dan tidak tertarik makan buah dan sayuran. Makanan manis, dan dalam hal ini junk food, terasa enak dan “menghibur".

Proses terjadinya kecenderungan pilihan makanan ini sebenarnya cukup rumit. Kondisi ini melibatkan hormon, neurotransmiter, dan bagian otak tertentu. Namun, kabar baiknya kita tidak perlu memahami bagian yang rumit itu dan cukup memastikan tidur lebih panjang, memenuhi kebutuhan istirahat malam sesuai kebutuhan usia kita.

Jadi, jika pada malam hari terasa ada dorongan mengemil, solusinya sangat sederhana; segeralah bersiap-siap untuk tidur. Lupakan dorongan “bersantai” dan menonton TV, karena aktivitas ini akan memberi kesempatan untuk mengemil. Di sisi lain, toh sesuai fakta tidak ada cara yang lebih baik untuk bersantai selain tidur.

Photo by Dennis Klein on Unsplash