
Kista di Organ Reproduksi
Kista adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami organ reproduksi perempuan. Jenis yang paling sering disebut adalah kista ovarium, padahal organ reproduksi yang lain pun berpotensi ditumbuhi kista.
Kista adalah kantong atau selongsong yang terbentuk di dalam kulit atau di dalam tubuh. Isi kantong itu bisa berupa cairan atau materi semi-padat. Kista dapat tumbuh di seluruh organ tubuh, termasuk organ-organ reproduksi. Mari kita kenali kista-kista itu lebih dekat, agar dapat menanganinya dengan cermat.
Payudara
Kista di payudara terbentuk akibat kelenjar payudara terisi cairan atau benda semi padat. Umumnya kista di payudara tidak ganas, dan tanpa disertai gejala. Kista payudara dapat diraba; empuk, ukurannya tidak berubah selama siklus menstruasi, dan tidak bertambah sensitivitasnya ketika disentuh.
Kista Payudara biasanya ditemukan sebelum menstruasi, setelah menemukan benjolan kista, sebaiknya segera ke dokter. Tindakan yang dilakukan oleh dokter, sangat tergantung pada usia, riwayat kesehatan keluarga dan catatan kesehatan pribadi, setelah menstruasi selesai.
Jika kista diketahui berisi cairan, dokter akan menusukkan jarum halus ke dalam kista dan mengeluarkan cairan. Tindakan ini akan mengecilkan kista dan dokter bisa mengirimkan sample cairan ke lab untuk diperiksa. Jika benjolan tidak berisi cairan, dokter akan mempertimbangkan usia, hasil mammogram, faktor risiko dan karakteristik benjolan untuk memutuskan apakah Anda perlu atau tidak menjalani biopsi, atau justru mastektomi (operasi pengangkatan payudara).
Vagina
Di area vagina kista terjadi karena pembengkakan kelenjar Bartolin, kelenjar yang berfungsi memroduksi cairan vagina. Pembengkakan kelenjar Bartolin dapat terjadi karena infeksi bakteri, dan virus yang menyumbat kelenjar. Kista Bartolin biasanya ditandai nyeri hebat di saluran vagina.
Biasanya kista Bartholin dipastikan setelah seorang perempuan memeriksakan diri ke dokter karena nyeri. Dalam pemeriksaan, dokter akan mencari kelenjar yang bengkak, empuk ketika ditekan, di sekitar mulut vagina. Biasanya infeksi kelenjar Bartholin disebabkan oleh virus, dan menyebar karena penggunaan toilet bersama.
Setelah terdeteksi mengalami kista Bartholin, biasanya dokter menyarankan untuk menggunakan kompresan air hangat di area kista, dan meresepkan ibuprofen atau asetaminofen untuk meringankan nyeri. Jika ruam dan demam berlanjut, atau ada cairan keluar dari kista, dokter akan melakukan bedah kecil untuk mengeluarkan cairan, serta memberikan antibiotik.
Serviks
Kista di area serviks dikenal sebagai kista Nabothian. Hal ini disebabkan karena kista tersebut terjadi ketiksa salah satu dari kelenjar Nabothian (kelenjar mukosa) tersumbat. Biasanya kista Nabothian ini tidak menunjukkan gejala apapun.
Karena umumnya tidak menimbulkan gejala apapun, kista Nabothian ditemukan oleh dokter saat pemeriksaan organ kewanitaan. Karena tidak berbahaya, kista Nabothian tidak membutuhkan penanganan. Biasanya akan hilang bersamaan proses persalinan yang dialami seorang perempuan.
Ovarium
Indung telur adalah organ reproduksi yang sangat sering ditumbuhi kista. Pada kondisi normal kista ini tidak berbahaya, dan akan hilang setelah dua atau tiga bulan. Tetapi dalam kondisi tidak normal, akibat ketidakseimbangan hormon atau terinfeksi, maka kista ovarium akan menyebabkan rasa nyeri sesaat dan kemudian menghilang. Nyeri dirasakan di bagian bawah perut, atau di sisi atas panggul. Gejala lain adalah bercak-bercak darah di luar masa menstruasi, dan siklus yang tidak teratur.
Untuk menentukan lokasi kista dan memastikan isinya cairan atau jaringan semi-parat, perlu dilakukan USG, karena ovarium berada jauh di dalam rongga perut. Setelah itu, berdasarkan karakteristik kista, usia perempuan yang mengidap kista, perlu dilakukan USG susulan beberapa bulan setelahnya untuk memastikan kista sudah hilang atau masih ada. Kista yang lebih kompleks, membutuhkan evaluasi lanjutan seperti laparaskopi dan biopsi. Seorang perempuan yang mengidap kista ovarian yang tidak berbahaya tetapi memiliki gejala tidak biasa, akan diminta untuk menjalani USG ulang sebulan atau dua bulan berselang.
Pada umumnya kista ovarium baru membutuhkan penanganan jika membesar atau pecah. Kondisi ini menyebabkan nyeri luar biasa. Dokter biasanya akan meresepkan obat penghilang nyeri.
Photo by Dragana Gordic on Freepik
- Topik Lainnya
- Kista
- Organ Reproduksi
- Kista Ovarium