- Depan >
- Kelana >
- Budaya dan Seni >
- Kisah Katedral Indah di Sudut Lapangan Merah

Kisah Katedral Indah di Sudut Lapangan Merah
Ketika pada tahun 1990, Kremlin dan Krasnaya Ploschad [Lapangan Merah] ditetapkan sebagai situs UNESCO, maka bangunan katedral dengan cungkup bawang berwarna-warni ini pun sah menjadi bangunan yang dilindungi!
Bangunan unik dengan atap kubah yang indah ini berada di Moskow, ibu kota Rusia ini adalah sebuah gereja. Orang Rusia menyebutnya Katedral St. Basil. Berlokasi sangat dekat dengan Kremlin – gedung pusat pemerintahan Uni Soviet St. Basil telah menjadi saksi berbagai peristiwa sejarah dan politik di negara itu. Namun kisah tentang katedral itu pun tak kalah menarik.
Warisan Tsar pertama
St. Basil dibangun pada dalam waktu 4 tahun, antara 1554 hingga 1560. Ketika itu Rusia dipimpin oleh Tsar pertama yang bernama Ivan Vasilyevich, atau the Terrible Ivan [Ivan Grozny, dalam bahasa Rusia]. Alasan utama pembangunan katedral ini adalah untuk menghormati keberhasilan tentara kerajaan Rusia menaklukan bangsa Khanat Tatar; Kazan dan Astrakhan.
Arsiteknya dibutakan
Tercatat bahwa keindahan St. Basil lahir dari hasil kerja dua orang arsitek Rusia; Barma & Posnik. Namun dipastikan kemudian bahwa sebenarnya mereka adalah orang yang sama. Dikisahkan bahwa Tsar Ivan tidak ingin ada bangunan lain yang menandingi keindahan St. Basil, dan membutakan sang arsitek, demi memastikan ia tidak berkarya lagi. Ternyata tidak benar, karena Posnik beberapa tahun kemudian diketahui membangun gedung lain yang tak kalah indah di wilayah Kazan.
Berwarna putih
St. Basil dibangun dengan 8 kapel, berdasarkan arah angin pada kompas. Namun kemudian ditambahkan satu untuk menghormati St. Basil - Vasily Blazhenny – seorang Santo terkenal dari Rusia. Fasad katedral ini semula tidak berwarna. Dibuat putih agar mirip dengan Kremlin yang ada di dekatnya, dan kubah-kubahnya dicat warna emas. Baru pada abad ke-17, St. Basil dicat dengan warna-warna cerah. Konon paduan warna itu terinspirasi dari Kitab Wahyu, tentang Kerajaan Surga.
Tidak disukai Stalin
Keindahan st. Basil ternyata tidak menawan hati semua orang, salah satu yang tidak menyukainya adalah Joseph Stalin, pemimpin dewan rakyat yang mengubah arah pemerintahan Uni Soviet karena menjadi diktator. Stalin berencana membongkar St. Basil demi menyiapkan lahan yang lebih luas untuk parade angkatan perang. Rencana Stalin itu ditentang keras oleh seorang arsitek ternama bernama Pyotr Baranovsky. Sang arsitek kemudian dikirimkan ke penjara karena protesnya, namun langkah nekad ini berhasil membuat Stalin mengurungkan niatnya. Hingga kini, kita masih bisa menikmati penampilan romantis St. Basil di sudut Krasnaya Ploschad.
Photo by Дмитрий Трепольский from Pexels