Ada beberapa gangguan gigi yang sering dialami; termasuk gusi tentunya. Tak seorang pun menginginkan hal ini dialami. Tetapi sesaat terjadi, ada baiknya dikenali agar dapat segera diatasi sebelum sempat pergi ke dokter gigi.

Gigi berlubang
Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan karies, yang terjadi karena plak - lapisan bakteri lengket yang terbentuk akibat sisa gula atau pati, dibiarkan terlalu lama menempel di gigi.

Gangguan ini bisa dialami siapapun, namun belakangan keluhan berkurang, karena kebayakan produk pasta gigi telah memasukkan fluoride sebagai formula. Pada anak-anak, gigi berlubang cenderung dialami di bagian atas, karena sisa makanan yang dibiarkan menempel terlalu lama, sedangkan pada orang dewasa bagian gigi cenderung berlubang di bawah karena lapisan pelindung gusi yang turun atau menyusut.

Segera setelah mengalami kondisi ini hindari membersihkan gigi dengan tekanan yang keras, rutin membersihkan gigi, dan konsumsi obat pereda nyeri. Selanjutnya segeralah bertemu dokter gigi. Langkah paling tepat mengatasi masalah ini adalah pencegahan. Rutin membersihkan gigi setelah makan, gunakan pasta gigi dan cairan berkumur yang mengandung fluoride.

Masalah gusi
Gangguan ini terjadi akibat gigi berlubang tidak ditangani secara tepat. Infeksi bakteri yang disebabkan oleh plak menyerang gusi, tulang dan ligamen yang berfungsi menahan gigi berdiri kokoh. Gangguan gusi pada tahap awal disebut gingivitis, dan tingkatan yang lebih serius dikenal sebagai periodontitis.

Berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan WHO setiap tahun, ditemukan data setengah besar – nyaris 50% - dari populasi orang dewasa memiliki gingivitis. Orang yang berisiko paling besar mengalami gangguan ini adalah yang kebersihan oralnya buruk, pengidap penyakit sistemik, seperti diabetes karena daya tahan terhadap infeksi; dan perokok. Ibu hamil juga dipastikan berisiko mengalami gingivitis selama hamil. Faktor risiko lainnya adalah stres, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan genetis.

Saat mengetahui terjadi masalah pada gusi, sangat disarankan untuk segera menemui dokter gigi secara teratur beri tahu jika gusi terasa lunak atau berdarah. Gingivitis dapat diatasi dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur.

Infeksi gigi
Gangguan gigi ini disebabkan karena pulpa – lapisan dalam gigi yang mengandung saraf rusak atau terinfeksi karena pembusukan atau cedera. Saluran akar, yang menghubungkan ruang pulpa atas ke ujung akar, juga dapat terinfeksi.

Risiko seseorang mengalami kerusakan pulpa dan infeksi gigi cenderung meningkat jika ditemukan gigi yang retak. Keretakan ini bisa menjadi saluran masuk bakteri. Gigi yang terluka dapat menimbulkan masalah meskipun tidak terlihat retak atau terkelupas.

Jika Anda merasakan sakit di dalam atau di sekitar gigi, segera periksakan kondisi untuk memastikannya. Jika masalahnya adalah infeksi, maka Anda akan dikirim ke dokter gigi spesialis endodontik, yang kompeten merawat saluran akar gigi. Dalam 1-3 kunjungan, dokter gigi akan merawat saluran akar yang rusak.

Erosi email gigi
Gangguan ini dapat dialami gigi akibat paparan asam, terutama dari minuman soda atau jeruk. Gejala kerusakan terlihat langsung pada permukaan gigi, terjadi perubahan bentuk dan warna. Selain itu, menyikat gigi secara berlebihan dapat memiliki efek serupa pada email di dekat garis gusi.

Jika Anda mengalami hal ini, maka dokter gigi bisa memberi selubung luar untuk gigi. Namun lebih penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dokter akan menyarankan Anda untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda; atau jika perlu mengonsumsinya Anda bisa menggunakan sedotan, kemudian menyikat gigi atau berkumur. Jika masalah terjadi karena menyikat gigi berlebihan, pilihlah sikat bebulu lembut dan pelajari cara menyikat gigi yang benar.

Photo by Lesly Juarez on Unsplash