
Keajaiban Musik bagi Kesehatan
Irama yang tepat bisa melenturkan pembuluh darah, dan meningkatkan kemampuan fokus.
Musik adalah bahasa universal, pengaruh sebuah lagu memiliki dampak yang sama, baik fisik maupun mental, tanpa perlu memahami liriknya jika ada. Hal ini tak sekadar jargon, melainkan berhasil dibuktikan oleh para peneliti dari berbagai lembaga ternama.
Lagu kesayangan menenangkan. Mendengarkan lagu kesayangan diketahui menurunkan kecemasan. Kondisi ini dipastikan para ahli Ohio State University, Amerika. Setelah memerhatikan perilaku pasien ICU yang diperdengarkan musik, kecemasan para pasien turun hingga 30%. Lagu yang digunakan adalah lagu yang terkenal dan menenangkan, tanpa menyebut judul lagu yang digunkan dalam penelitian itu.
Musik instrumental yang ceria meningkatkan fokus. Mendengarkan The Four Seasons karya Vivaldi diketahui meningkatkan kewaspadaan mental, dan fokus seseorang. Hal ini adalah kesimpulan dari para peneliti di Northumbria University, Inggris. Mereka menemukan bahwa kemampuan berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas yang rumit meningkat ketika responden bekerja dengan iringan "Spring" yang cerah dibandingkan dengan "Autumn" yang lambat dan muram.
Melenturkan pembuluh darah. Mendengarkan musik yang menyenangkan hati, merangsang pembuluh darah melebar, aliran darah lancar dan kesehatan kardiovaskular membaik. Temuan ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Maryland, Amerika. Diameter pembuluh darah di lengan bagian atas para responden bertambah 26% setelah mendengarkan musik yang menyenangkan.
Playlist lagu melo menenangkan saat berkendara. Kesal saat pengemudi lain memotong jalur Anda? Segera mainkan playlist lagu melo koleksi Anda agar kekesalan hati mereda. Sebuah penelitian yang dilakukan dengan simulator menemukan bahwa pengemudi lebih sedikit melakukan kesalahan berkendara ketika mendengarkan lagu lembut. Seperti yang dilansir oleh jurnal Ergonomics, pada tahun 2013
Tingkat stres turun. Musik menurunkan kadar kortisol - hormon stres, sama halnya seperti reaksi tubuh setelah pijat, demikian hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2010. Para peneliti secara acak meminta responden mendengarkan musik dan sebagian responden dipijat tanpa musik di ruang yang tenang dan remang-remang. Setelah 3 bulan, diketahui tingkat kecemasan para pendengar musik sama rendahnya dengan responden yang dipijat.
Lebih kreatif. Seseorang bisa menemukan solusi kreatif saat mendengarkan lagu bertempo cepat, bernada riang, daripada duduk tenang dan berpikir, hal ini disepakati para peneliti dari Belanda dan Australia. Dijelaskan bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena musik memperbaiki kelenturan otak dan membuat seseorang relaks sehingga cairan kreativitas mengalir deras. Namun jangan memainkan musik terlalu keras, karena volume yang pas untuk "menggelitik" pusat kreativitas otak adalah volume sedang.
Memicu produksi dopamin. Ketika Anda mendengarkan musik, otak akan memroduksi dopamin. Jenis neotransmiter yang sama yang diproduksi ketika Anda makan cokelat, melakukan hubungan seksual atau jatuh cinta. Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa sekadar mengantisipasi bagian lagu yang menarik, otak seseorang sudah memroduksi dopamin.
Photo by bruce mars on Unsplash