
Kandungan darah menstruasi
Darah menstruasi sering disebut sebagai darah kotor yang dikeluarkan tubuh. Istilah itu kurang tepat. Memahami kandungan darah menstruasi adalah cara paling tepat untuk memastikannya.
Komposisi darah menstruasi sebenarnya menggambarkan berbagai tahapan sepanjang siklus menstruasi. Darah mentruasi diketahui terdiri dari darah, jaringan dalam rahim yang diluruhkan, dan unsur-unsur saluran vagina yang dikeluarkan oleh tubuh.
Sekalipun demikian, kekentalan darah menstruasi setiap perempuan berbeda. Ketebalan selaput dinding rahim adalah hal utama yang memengaruhi kekentalan darah menstruasi. Makin tebal selaput dalam dinding rahim seorang perempuan, makin kental darah menstruasinya.
Selain itu, ada unsur-unsur dari saluran vagina yang terkandung di dalam darah menstruasi. Umumnya berupa cairan elektrolit, seperti; sodium dan potasium. Unsur penting lain di dalam darah menstruasi cenderung rendah kadarnya. Darah menstruasi mengandung lebih banyak air, hanya sedikit zat besi dan hemoglobin.
Kadar pH darah menstruasi, sama seperti darah biasa, yaitu 7.2. Sedangkan kadar protein, kolesterol dan bilirubin cenderung lebih rendah. Darah menstruasi tidak mengandung unsur yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah, dan karenanya tetap cair baik di dalam atau pun di luar tubuh.
Jadi, sebenarnya selain selaput dinding rahim dan unsur dari saluran vagina, darah menstruasi adalah darah biasa. Sehingga tidak benar jika selama ini disebut bahwa darah menstruasi adalah darah kotor.
Photo by Mathilda Khoo on Unsplash
- Topik Lainnya
- Darah Menstruasi
- Menstruasi
- Kesehatan Reproduksi