
Jarak Antara Kehamilan
Jarak antara kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan risiko kelahiran prematur meningkat.
Saat seorang ibu baru melahirkan, dan menggendong bayinya, ada perasaan yang menakjubkan. Melihat si kecil megeksplorasi dunia baru dengan matanya, kemudian dengan seluruh panca inderanya yang lain. Sangat indah, memesona. Hal ini bisa membuat ibu ingin memiliki bayi lagi. Segera!
Sementara itu, bagi sebagian ibu lain, situasi yang sama justru membuat mereka menunda kehamilan karena ingin melimpahi anak pertama dengan banyak perhatian dan kasih sayang. Jadi adakah landasan yang tepat untuk menentukan pilihan? Lebih baik segera hamil lagi, atau menunggu beberapa saat? Adakah jarak yang ideal antara setiap anak?
Berbagi kedekatan. Karena pengalaman masa kecil memiliki saudara seusia, sebagian ibu menyukai gagasan memiliki anak yang tidak jauh berbeda usia. Anak-anak dianggap bisa saling dekat, dan berbagi. Tetapi tidakkah diperhitungkan bahwa jika setiap tahun melahirkan, dan kemudian menyusui, maka ibu seakan tidak memberi kesempatan bagi tubuh untuk recovery atau pullih? Satu dekade lalu para ibu disarankan untuk menunggu hingga 12 bulan untuk kembali hamil, sejak waktu melahirkannya.
Risiko kelahiran prematur. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology, menjelaskan bahwa jarak melahirkan satu anak ke anak berikutnya ternyata berhubungan dengan risiko kelahiran prematur. Secara detail dituliskan bahwa:
- Jika ibu mengandung kembali dengan rentang waktu kurang dari 6 bulan sejak melahirkan risiko kelahiran prematur (bayi lahir kurang dari 37 minggu) adalah sebesar 41%.
- Jika jarak kehamilan dari persalinan sebelumnya adalah antara 6 hingga 12 bulan, maka risiko melahirkan prematur menjadi 14%
- Sedangkan saat kehamilan berlangsung dengan jarak 12 hingga 18 bulan setelah melahirkan, maka tidak ada risiko melahirkan prematur.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tubuh seorang perempuan membutuhkan masa pemulihan setelah melahirkan. Secara emosi pun, ibu menjadi lebih tenang menerima kehadiran bayi yang dikandungnya, karena kelelahan fisik yang telah mereda setelah kelahiran sebelumnya.
Photo by Eric Froehling on Unsplash
- Topik Lainnya
- Bayi
- Hamil
- Jarak Kehamilan