
Jangan Buka Puasa dengan 7 Makanan Ini!
Setelah berpuasa, tubuh Anda memerlukan gizi dan nutrisi yang lengkap untuk menggantikan sumber energi yang terpakai saat beraktivitas selama berpuasa.
Bulan puasa bukan hanya tentang beribadah dan menahan lapar, haus, serta hawa nafsu selama 30 hari. Bulan puasa juga memberikan kesempatan emas untuk Anda melakukan detoksifikasi jiwa dan raga. Tips untuk Anda melakukan ini dengan baik adalah memerhatikan menu makanan saat berbuka puasa.
Jangan sampai Anda kalap menyantap semua jenis makanan karena sudah berpuasa belasan jam dalam satu hari. Jaga energi dan sayangi tubuh Anda dengan menghindari 7 jenis makanan berikut ini saat berbuka puasa.
1. Makanan Instan
Jadwal yang sibuk atau rasa malas membuat Anda tergoda untuk berbuka puasa dengan makanan instan, misalnya dengan mie atau makanan kaleng. Anda harus tahu bahwa makanan instan rendah nutrisi, juga cenderung mengandung banyak garam, kandungan kimia, dan zat pengawet. Anda harus menjaga kesehatan dengan baik, bukan mengganggunya selama berpuasa.
2. Makanan Tinggi Garam
Kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan cairan tertahan di pembuluh darah. Jantung Anda pun akanbekerja lebih keras untuk memompa volume darah yang meningkat. Jika ini terjadi dalam waktu yang lama, maka berisiko memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Selain itu, makanan yang mengandung tinggi garam dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Makanan Tinggi Gula
Saat puasa, pankreas beristirahat selama belasan jam. Gula tambahan dalam bentuk fruktosa dalam makanan manis dapat memberikan “beban” kerja pankreas secara mendadak. Pankreas, yang terletak tepat di bawah hati, adalah kelenjar endokrin yang bertanggung jawab untuk membuat enzim pencernaan dan hormon penting, yang membantu mengurangi kadar gula dalam darah Anda.
Makanan manis yang tinggi indeks glikemik dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah, artinya memicu risiko diabetes. Konsumsi makanan manis juga dapat meningkatkan rasa lapar dan memicu Anda makan kalori berlebih saat berbuka puasa. Anda tetap dapat berbuka puasa dengan makanan yang manis, tetapi perhatikan porsinya.
4. Makanan Tinggi Minyak
Gorengan adalah makanan yang tinggi minyak karena sering menggunakan minyak goreng bekas yang telah dipanaskan berkali-kali. Proses ini memicu degradasi kualitas minyak sehingga lebih banyak lemak terserap ke dalam makanan. Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak yang mengandung lemak jahat maka berdampak pada peningkatan produksi asam lambung, kenaikan berat badan, kolesterol tinggi, dan memicu tekanan darah tinggi Anda atau hipertensi. Konsumsi makanan tinggi minyak secara terus-menerus dapat memicu risiko Gastroesophageal reflux disease (GERD), diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
5. Makanan Terlalu Pedas
Kandungan senyawa capsaicin dari cabai bisa membuat dinding lambung dan usus Anda iritasi. Kondisi inimenimbulkan reaksi asam berupa gangguan pencernaan, seperti: kram, nyeri, hingga diare. Meski makanan terlalu pedas tidak secara langsung menyebabkan sakit maag, namun bisa memicu asam lambung naik dan memperparah gejala sakit maag. Akhirnya ini mengganggu penyerapan nutrisi pada tubuh Anda.
6. Makanan Terlalu Asam
HIndari mengonsumsi buah asam, seperti jeruk atau buah mentah, karena dapat meningkatkan produksi asam. Anda akan merasakan mulas dan sensasi perut yang seperti terbakar. Selain itu, jika memakannya saat perut kosong, serat berlebihan dan fruktosa dalam buah dapat memperlambat sistem pencernaan Anda.
7. Makanan Tinggi Serat
Beberapa makanan tinggi serat dapat memproduksi gas lebih banyak di saluran pencernaan. Jika Anda mengonsumsi makanan ini secara berlebihan saat buka puasa akan membuat perut kembung dan begah. Contoh makanan tinggi serat adalah kacang-kacangan, kol, tauge, bawang, nasi merah, ubi, durian, nangka, dan gandum.
Photo by Tristan Gassert on Unsplash
- Topik Lainnya
- Makanan Manis
- Puasa
- Hipertensi
- Gerd
- Asam Lambung