
Gejala Tubuh Sedang Berovulasi
Pembuahan berpotensi besar terjadi saat ovulasi. Informasi ini bisa dimanfaatkan pasutri untuk merencanakan kehamilan, atau sebaliknya mencegah terjadinya kehamilan.
Bagi pasangan suami-istri yang sedang merencanakan kehamilan, memantau siklus menstruasi untuk menentukan periode ovulasi adalah hal yang sangat penting dilakukan. Pembuahan berpotensi besar terjadi pada periode tersebut. Hingga kini, para ahli kesehatan senantiasa menyarankan agar pasangan melakukan hal-hal ini:
- Memerhatikan perubahan sifat cairan vagina. Pada periode ovulasi, cairan vagina cenderung bening, licin dan lengket. Sepintas mirip putih telur. Gejala ini mengindikasikan ovulasi sedang terjadi. Saat tepat mengoptimalkan upaya pembuahan.
- Alat uji instan. Alat ini dapat digunakan beberapa hari sebelum ovulasi. Agar tepat, gunakan rumusan sbb: siklus menstruasi dikurangi 17 hari. Jadi misalnya siklus menstruasi Anda adalah 36 hari, kemudian dikurangi 17 hari, maka akan didapatkan 19 hari. Terhitung sejak hari pertama menstruasi, test harus dilakukan pada hari ke-19. Jika mendapatkan hasil yang positif berarti ovulasi akan terjadi 24 - 36 jam setelah test dilakukan.
Tetapi, sesungguhnya ada gejala tubuh lain yang bisa digunakan untuk memastikan periode ovulasi sedang berlangsung, yaitu memantau suhu tubuh. Cara yang tepat adalah mengukur suhu tubuh dengan termometer setiap saat setelah bangun tidur, di pagi hari.
Berpatokan pada siklus menstruasi, maka biasanya setelah menstruasi ada masa ketika suhu tubuh mengalami peningkatan 0.5º C. Peningkatakan suhu tubuh ini menandakan bahwa tubuh sedang berovulasi.
Lakukan saja hal-hal ini terus menerus, buat catatan, maka beberapa bulan ke depan, Anda dan pasangan dengan mudah bisa menentukan periode ovulasi dan mengoptimalkan program pembuahan Anda.
- Topik Lainnya
- Ovulasi
- Masa Subur
- Kesehatan Reproduksi