- Depan >
- Sapa Jiwa >
- Kesehatan Genital >
- Gangguan Pencernaan Saat Menstruasi
Gangguan Pencernaan Saat Menstruasi
Selain sakit kepala, mood swing, nyeri perut atau nyeri payudara, sebagian perempuan mengalami berbagai gangguan pencernaan sebelum menstruasi.
Menstruasi adalah kejadian menarik yang dialami perempuan. Peristiwa ini menandakan bahwa seorang perempuan memiliki kesehatan reproduksi yang baik, namun sayangnya, seringkali menstruasi disertai gejala yang tidak menyenangkan, termasuk gangguan pencernaan, seperti kembung, sulit BAB, atau justru diare. Mengapa hal ini terjadi? Adakah hubungan langsung antara menstruasi dan sistem pencernaan? Hal yang menghubungkan menstruasi dengan berbagai gejala gangguan pencernaan itu adalah hormon.
Kembung dan Sulit BAB
Bermula sejak kadar estrogen meningkat sangat pesat untuk mematangkan sel telur, dan setelah sel telur dilepaskan oleh indung telur, progesteron diproduksi tubuh sangat tinggi, kemudian berangsur-angsur kadarnya semakin rendah menjelang menstruasi. Fluktuasi ke dua hormon utama inilah yang memicu pengumpulan gas sehingga perut terasa kembung, dan kemudian sulit BAB. Kadar hormon progesteron yang rendah meredam gerakan otot usus sehingga tidak optimal mendorong kotoran ke saluran pembuangan.
Diare
Sesaat setelah menstruasi dimulai, tubuh memroduksi prostaglandin. Hormon ini diketahui berperan penting memicu kontraksi rahim untuk meluruhkan selaput dinding dalam rahim, selama menstruasi. Seringkali, prostaglandin diproduksi sangat banyak sehingga memengaruhi kerja sistem pencernaan, dan menyebabkan diare. Prostaglandin memicu gerakan otot halus lebih sering, sehingga sensasi BAB lebih sering terasa.
Cermat mengatasi
Sekalipun dipicu oleh hormon yang sebenarnya merupakan bagian dari proses menstruasi, bukan berarti kita tidak bisa menyiasati gangguan pencernaan ini. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, antara lain:
- Mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat, seperti; gandum dan sayuran. Membatasi asupan gula, membatasi asupan susu dan produk olahannya, hindari makanan terlalu pedas dan mengurangi kafein.
- Lakukan pengelolaan stres dengan meditasi atau yoga. Diketahui bahwa kondisi tubuh yang relaks dapat meredakan gangguan sistem pencernaan.
- Konsumsi cukup air. Pada kondisi kembung dan sulit BAB, air akan membantu mengurangi ketegangan usus, sebaliknya dalam kondisi diare, air akan membuat tubuh terhidrasi dan tetap segar.
Umumnya pada hari ke-3 menstruasi, gangguan pencernaan telah mereda, karena kondisi hormon pun telah stabil.
Photo by Jasmin Sessler on Unsplash