
Gangguan Menstruasi Karena Kontrasepsi
Perencanaan keluarga adalah hal yang penting dan dilakukan dengan mudah menggunakan alat kontrasepsi. Kenali berbagai alat kontrasepsi agar cocok dan berfungsi optimal mencegah kehamilan.
Alat kontrasepsi adalah lifesaver untuk merencanakan kelahiran. Tetapi alat kontrasepsi diketahui memengaruhi siklus menstruasi. Hal ini sebaiknya dipahami sejak awal agar dapat diantisipasi jika mengganggu atau bahkan ketika harus dihentikan karena merencanakan pembuahan.
Pil kombinasi. Ini adalah jenis umum pil kontrasepsi yang dikonsumsi. Terdiri dari paduan hormon estregen dan progesteron. Jenis kontrasepsi ini menyebabkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap pengguna, tetapi keluhan pengguna kontrasepsi ini adalah perubahan siklus menstruasi yang tiba-tiba memendek, atau perdarahan menstruasi yang relatif sedikit.
Minipil. Pil yang hanya mengandung progesteron ini cenderung tidak menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Bahkan dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Sekalipun sebagian pengguna bisa saja mengalami menstruasi dengan perdarahan yang lebih ringan, tidak mengalami nyeri menstruasi. Tetapi Minipil terkategori tidak praktis, karena harus dikonsumsi pada saat yang sama setiap hari, dan jika Anda lalai, kemampuannya mencegah pembuahan akan berkurang.
AKDR. Tergantung pada jenis AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) yang Anda gunakan. Jika Anda menggunakan jenis non-hormon, maka relatif minim mengalami gangguan menstruasi. Hanya saja seringkali perdarahan pada siklus menstruasi pertama cenderung lebih berat, atau terjadi spotting di antara siklus menstruasi. Tetapi jika yang digunakan adalah AKDR yang mengandung hormon, maka selalu ada risiko penundaan menstruasi. Tetapi, setiap orang bereaksi berbeda terhadap penggunaan AKDR yang mengandung hormon. Ada yang mengalami gangguan menstruasi, tetapi sebagian pengguna bahkan tidak mengalami gangguan sama sekali. AKDR adalah jenis kontrasepsi yang dapat digunakan dalam periode yang relatif panjang, dibandingkan kontrasepsi lain dan terbukti sangat efektif mencegah terjadinya pembuahan, sehingga paling direkomendasikan oleh dokter.
Susuk. Gangguan menstruasi yang ditimbulkan oleh jenis kontrasepsi susuk nyari sama dengan AKDR yang mengandung hormon. Menyebabkan darah menstruasi sedikit, atau bahkan membuat penggunanya tidak mengalami menstruasi sama sekali. Susuk hanya dapat bertahan 3 tahun, tetapi dapat menyebabkan spotting di antara siklus menstruasi. Umumnya pengguna susuk menghentikan pemakaian karena merasa terganggu.
Suntikan. Sama halnya dengan AKDR yang mengandung hormon, suntikan bisa menyebabkan gangguan ketidakteraturan siklus menstruasi, hingga 4 bulan pada saat awal digunakan. Atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali. Hal lain lagi yang perlu Anda ketahui; setiap orang berbeda. Jadi jika Anda mengalami penundaan siklus menstruasi ketika menggunakan kontrasepsi suntik, maka kontrasepsi ini pun bisa membuat Anda hanya mengalami menstruasi dengan darah yang hanya sedikit, bahkan hanya bercak-bercak saja.
Jika Anda masih belum yakin jenis kontrasepsi yang tepat bagi Anda, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter obgyn atau yang dikenal luas sebagai ahli kandungan. Dokter dapat dengan tepat membantu Anda menemukan yang tepat untuk kondisi Anda.
Photo by Reproductive Health Supplies Coalition On Unsplash
- Topik Lainnya
- Alat Kontrasepsi
- Keluarga Berencana
- Jarak Kehamilan