Frekuensi Paptest
Demi memantau kesehatan mulut rahim, perempuan yang aktif secara seksual disarankan papsmear setahun sekali. Namun berdasarkan temuan terakhir, hal itu tak perlu lagi dilakukan, tentu saja ada ketentuan dan syarat berlaku.
Selama bertahun-tahun, para ahli kesehatan menganjurkan agar perempuan selalu melakukan Paptest (disebut juga Papsmear) secara rutin satu kali setahun, sejak berusia 18 tahun, untuk mendeteksi adanya perubahan sel pada serviks.
Tetapi ternyata sejak tahun 2009, anjuran tersebut telah diperbarui. Para ahli yang tergabung dalam the American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan bahwa:
- Pada usia 21 tahun, perempuan wajib melakukan Paptest pertama
- Pada rentang usia 21 hingga 30 tahun, sebaiknya Paptest dilakukan setiap 2 tahun
- Perempuan yang telah berusia lebih dari 30 tahun yang telah melakukan 3 kali Paptest secara berurutan, dapat mengulang test tersebut setiap 3 tahun.
- Perempuan yang memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV, riwayat ketidaknormalan pada serviks atau kanker, sebaiknya melakukan pemeriksaan satu tahun sekali.
- Perempuan berusia lebih dari 65 yang pernah melakukan Paptest dalam 10 tahun terakhir, dan hasilnya negatif, dengan sepengatahuan dokter, tidak perlu lagi melakukan Paptest
- Perempuan yang telah menjalani histerektomi, tidak perlu melakukan Paptest kecuali jika operasi tersebut dilakukan karena mengatasi jenis kanker tertentu.
Rekomendasi tentang Paptest ini diubah setelah para ahli mendapatkan data lebih lengkap tentang kecenderungan dan faktor risiko infeksi HPV. Temukan kondisi Anda sekarang ini, dan lakukan Paptest sesuai anjuran agar selalu terlindung.
- Topik Lainnya
- Pap Smear
- Kanker Serviks
- Kesehatan Reproduksi