
Etiket Toilet Umum Berbeda-beda di Sejumlah Negara
Sebelum Anda mulai traveling, ketahuilah tata cara menggunakan toilet umum. Beberapa hal mungkin membuat Anda terkejut.
Setiap negara mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam menggunakan toilet umum. Sebagai turis yang sopan dan pintar, sudah selayaknya Anda mengikuti etiket mereka. Mengutip dari Travel + Leisure, inilah beberapa etiket yang bisa Anda adaptasi.
Toilet berbayar.
Di kota-kota besar Eropa, khususnya London, Paris, dan Amsterdam, penggunaan toilet umum biasanya berbayar, meskipun terlihat gratis. Jika tidak ada tulisan biaya masuk, kemungkinan terdapat biaya untuk kertas toilet atau tip untuk petugas toilet. Terkadang, petugas akan menuliskan angka tagihan yang besar pada toples tip untuk mengarahkan turis. Anda cukup memberikan tip kecil, mulai 50 sen hingga 1 dollar. Tapi tentu saja, gunakanlah mata uang lokal. Tips: Selalu sediakan uang receh, karena petugas tidak suka memberi uang kembalian.
Toilet jongkok.
Berjongkok untuk menggunakan toilet telah terbukti lebih sehat dan alami bagi tubuh. Inilah sebabnya beberapa negara menggunakan toilet jongkok. Jenis toilet ini umum di banyak negara Asia, yaitu Thailand, Cina, Taiwan, Singapura, Jepang, serta di Rusia dan beberapa negara di Eropa Timur.
Buang tisu atau kertas toilet di tempat sampah.
Hal terburuk di toilet umum adalah penyumbatan. Tidak ada yang menginginkan ini. Beberapa negara tidak memiliki sistem pengurai tisu atau kertas toilet. Jadi mereka tidak membuangnya ke dalam lobang kakus, dan menyiramnya dengan air. Mereka menyediakan tempat sampah khusus untuk menampung kertas atau tisu bekas. Sistem toilet ini bisa ditemukan di negara Turki, Yunani, Beijing, Makedonia, Montenegro, Maroko, Bulgaria, Mesir, dan Ukraina.
Buang tisu atau kertas toilet di kakus.
Orang Amerika dan Jepang terbiasa membuang tisu atau kertas bekas ke dalam lobang kakus, lalu menyiramnya. Tisu atau kertas toilet terbuat dari bahan khusus sehingga bisa terurai dengan air. Jadi, Anda jangan membuangnya ke tempat sampah. Namun, juga jangan menggunakan tisu yang dibawa dari Indonesia, karena belum tentu, tisu ini bisa terurai dengan baik.
Bawa tisu toilet sendiri.
Biasanya toilet umum di Cina, Korea, Venezuela, dan Timur Tengah tidak selalu menyediakan tisu atau kertas toilet. Anda lebih baik membawa sendiri untuk berjaga-jaga.
Kakus dengan bidet.
Bidet, kakus yang dilengkapi dengan semburan air untuk kebersihan area pribadi, sering digunakan di Prancis. Metode ini umum di negara dengan keterbatasan tisu dan kertas toilet. Mereka memilih air untuk cara membersihkan yang lebih aman. Bidet juga populer digunakan di Italia, Portugal, Jepang, Argentina, Timur Tengah, dan Venezuela.
Toilet canggih bersuara dan harum.
Saat menggunakan toilet umum, terkadang ada rasa malu jika aktivitas terdengar oleh orang lain. Di Jepang, Anda bisa menekan tombol dengan logo musik/suara. Selanjutnya, Anda akan mendengar suara tiruan air yang mengalir. Pada beberapa toilet, terdapat fitur wewangian. Anda bisa menekan tombol yang tersedia untuk mengharumkan bilik toilet.
Ketahui sebutan toilet.
Biasakan diri Anda dengan istilah lokal saat menanyakan kamar mandi. Di negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Belanda, gunakan kata “water closet” atau “toilette”. Di Australia, Anda bisa menyebutnya "dunny." Di Inggris, pakailah kata "loo". Dan di Jepang, Anda bisa menggunakan kata "ben-jo".
Photo by Sung Jin Cho on Unsplash
- Topik Lainnya
- Toilet
- Safety Tips
- Kebersihan
- Wisata
- Etika
- Etiket
- Sanitasi